BNPT Minta Semua Aparat Agar Terus Waspada Terhadap Aksi Teroris

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol.Drs. Tito Karnavian, Ph.D dalam sambutannya pada acara pengarahan kepada seluruh stake haloder yang terkait terorisme di Mataram 29 Maret 2016  mengingatkan agar seluruh aparat terkait senantiasa waspada terhadap aksi-aksi terorisme yang kapan saja dan dimana saja bisa terjadi.

Aksi terorisme yang terjadi di Paris kemudian disusul di Jalan Thamrin, Jakarta kemudian baru-baru ini di Brussel merupakan rangkaian rencana aksi terror yang sudah direncanakan jauh sebelumnya. Bom Bali misalnya direncanakan dua bulan sebelum kejadian.  Demikian pula sejumlah aksi teroris lainnya di Jakarta dalam decade terakhir ini semuanya direncanakan secara matang jauh sebelumnya.

Oleh karena itu kita selalu waspada dan mempersiapkan segala hal-hal yang terkait jika terjadi suatu krisis yang diakibatkan oleh aksi teroris. Bom Bali telah memberikan kepada kita pelajaran besar terkait dampak serangan teroris tersebut yang bukan saja mengakibatkan korban meninggal akan tetapi juga telah mengganggu kehidupan  ekonomi kita. Yang paling parah karena kesiapan kita dalam menanggulangi seluruh akibat sering kali sangat lamban mulai dari perawatan korban hingga evakuasi.

Menurut Kepala BNPT bahwa kita masih menghadapi  masalah besar khususnya di Jakarta yaitu security system bahkn Jakarta termasuk dalam peringkat ke-50 kota rawan akibat tidak adanya fasilitas digital security system yang mendukung untuk memelihara keamanan. Di Jakarta misalnya tidak terdapat CCTV kota yang dapat memantau gerak gerik dan arus pergerakan manusia setiap saat sehingga jika terjadi sesuatu susah untuk mendeteksi.

Bom Thamrin hanya dapat diketahui dari CCTV sebuah perusahaan yang pas berkantor di depan Thamrin sementara pemerintah sama sekali tidak memiliki hal tersebut. Walaupun demikian, Polri telah berhasil menangani hal tersebut dalam hitungan detik.

Terkait CCTV ini, Kepala BNPT telah membicarakan  dengan pemerintah DKI dan hal tersebut didukung sepenuhnya sehingga ke depan diharapkan digital security system sudah dapat ditemukan di Jakarta.

Menurut Kepala BNPT bahwa objek-objet vital  seperti hotel, restaurant, tempat wisata dan lain-lain  sebagainya khususnya yang menjadi titik point para tourist harus terus dipantau dan diamankan dengan melakukan patroli secara intensif sehingga jika ada gejala dini maka hal tersebut dapat  diketahui secara cepat dan  diatasi. Yang terjadi saat ini kita masih sering lalai terhadap ancaman teroris dan sering menyepelehkan hal tersebut padahal dampak yang diakibatkan cukup besar.

Bagi teroris 1 dari 99 program yang direncanakan terlaksana menjadi sebuah kesuksesan bagi mereka karena ia telah berhasil mengacaukan dan menarik perhatian pemerintah. Karena itu, semua pihak harus menyadari bahwa ancaman itu adalah nyata dan harus selalu diwaspadai.

Selain itu, Ia juga menghimbau kepada semua pihak termasuk masyrakat agar turut serta  mendukung pencegahan ini karena masalah teroris bukan saja tanggung jawab pemerintah akan tetapi semua pihak dan kalangan karena itu jika masyarakat menemukan atau menangkap seseorang yang diduga akan melakukan aksi teroris maka hal tersebut  dapat dikatakan sebagai sesuatu yang legal.

Masyarakat adalah instrument penting dalam mencegah terjadinya aksi terorisme karena sering kali teroris tersebut berada di sekitar kita dan inilah  yang disebut sebagai teroris local yang menyusun semua rencana aksinya dalam negeri dan mengeksekusinya juga di dalam negeri.

Acara pengarahan tersebut yang dihadiri oleh semua pejabat tinggi pemda NTB dan tokoh-tokoh agama mendapat respon positif dari semua pihak.