Sigi – Dalam upaya menyampaikan informasi yang tepat terkait radikalisme dan terorisme kepada masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melibatkan langsung para pakar dan praktisi dakwah untuk memberi arahan langsung kepada para da’i di daerah agar mewaspadai bahaya kedua paham kekerasan tersebut. Hal itu dilakukan lagi oleh BNPT, kali ini, Rabu (21/09/16) Badan Negara yang berkantor di Bogor ini menggandeng Praktisi dakwah dari The Nusa Institute dalam dialog pencegahan yang dilakukan di Kabupaten Sigi, Sulteng.
Bagi BNPT, sebgaaimana disampaikan oleh Kasubdit kewaspadaan, Dr. Andy Intang Dulung, Praktisi dakwah dianggap penting untuk dihadirkan guna merumuskan suatu metodologi khusus dalam menyampaikan ceramah agama kepada masyarakat. Hal ini akan berdampak langsung sampai ke akar rumput, khususnya dijamaah masing-masing.
Sementara itu, Syahrullah dari The Nusa Institute menyatakan bahwa para penceramah harus menyampaikan dakwahnya sesuai dengan kontekst yang ada di masyarakat. “Dalam penanggulangan paham kekerasan, para pendakwah harus menyusun sebuah materi ceramah yang toleran dan lebih menghargai kemajemukan,” terangnya.
Lebih jauh ia juga menyatakan bahwa penceramah memiliki peran penting dalam melakukan proses deradikalisasi dan tindakan pencegahan dini terhadap paham yang kian meresahkan masyarakat ini; radikalisme dan terorisme.