Mamuju – Pencegahan paham radikalisme dan terorisme terus dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)dengan mengedepankan pendekatan lunak. Di mana di dalamnya, masyarakat dilibatkan untuk terlibat aktif melakukan proses pencegaha, termasuk para ulama, dan Da’i.
Dialog ini digelar di ballroom hotel D’Maleo dengan mengangkat tema “Dialog pelibatan da’i dalam program islam damai untuk pencegahan paham radikalisme dan terorisme di Sulawesi Barat” diikuti oleh 150 peserta dari para ulama, da’i, dan tokoh pendidikan se-provinsi Sulbar.
Kegiatan yang dilakukan oleh BNPT lewat Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Sukawesi Barat dihadiri oleh Gubernur Sulbar yang diwakili oleh Drs. Rahmat Sanusi, M.Si selaku Krsbangpol Prov. Sulawesi Barat, juga turut hadir Prof. Dr. Irfan Idris, MA Direktur Deradikalisasi BNPT.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Barat yang diwakili oleh Drs. Rahmat Sanusi, M.Si selaku Kesbangpol Prov. Sulbar mengatakan, “para ulama saya harapkan turut berpartisipasi dalam memberikan pencerahan mengenai pemahaman agama yang moderat lewat dakwah. Karena saya yakin posisi ulama sangat ideal dalam menhalau radikalisme dan terorisme yang mengkin saja berkembang di wilayah sukawesi barat”, 17/11/2016.
“Radikalisme dan terorisme berbahaya dalam masyarakat. Selain memiliki ajaran yang menyimpang juga menghalalkan aksi-aksi kekerasan dalam menunbuhkan pahamnya yang akan mendatangkan kehancuran dalam bangsa ini” tegas Rahnat Sanusi.
Sebagai penutup, Rahmat kembali menegaskan, “NKRI sudah final! Jadi tidak ada lagi alasan untuk mengoyahkannya dengan dalih apapun, termasuk usaha kelompok teroris yang memiliki keinginanya menggati dasar kenegaraan kita”, tutup Kesbangpol Provinsi Sulbar.