BNPT: Mahasiswa Baru, Sasaran Kelompok Radikal Terorisme

Bandung – Mahasiswa baru adalah sasaran utama kelompok radikal-terorisme di Indonesia. Anak-anak muda pada usia tersebut dianggap lebih mudah disusupi paham intoleransi yang bisa berujung pada paham radikal-terorisme.

“Banyak mahasiswa seperti kalian yang sudah diincar oleh kelompok kelompok radikal dengan paham anti NKRI, anti kebhinekaan dan anti Pancasila. Ini kalo dibiarkan saja dan tidak ada yang peduli, bisa tumbuh subur di lingkungan pendidikan. Ini bahaya,” tegas Direktur Pencegahan BNPT, Ir. Hamli, ME, dalam kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun 2018 di Bandung, Jumat (31/8/2018).

Dalam kuliah umum yang mengangkat tema “Mempersiapkan Generasi Emas pada Era Baru Revolusi Industri 4.0”, Hamli mengajak para mahasiswa baru untuk lebih waspada dengan lingkungan sekitar. Rekrutmen yang dilakukan oleh kelompok kelompok radikal ini sangatlah luas jangkauannya. Rekrutmennya dilakukan melalui pertemanan, persaudaraan, guru/dosen ke murid, perkawinan, dan media sosial.

“Kalian sebagai mahasiswa jangan asal terima semua yang diajarkan di kampus. Harus disaring. Jika ada yang tidak sesuai atau tidak tepat apalagi sudah menyebarkan paham radikal-terorisme harus kalian tolak dan kalau bisa dilaporkan ke pihak kampus atau aparat berwajib, jangan diam saja,” tegas Hamli.

Lebih lanjut lagi, jelas Hamli, pihak kampus juga harus ikut andil dalam pencegahan radikalisme di kampus. Mulai dari pemberian pemahaman kebangsaan dan juga agama secara komprehensif. Hal ini harus dilakukan sejak awal dari mulai penerimaan mahasiswa baru.

“Ini harus dilakukan supaya para mahasiswa mempunyai daya tangkal terhadap paham paham radikal negatif yang masuk menginfiltrasi mereka,” pungkas Hamli.

Ini adalah kali kedua Direktur Pencegahan BNPT memberikan kuliah umum di UPI. Sebelumnya, ia memberikan kuliah umum pada mahasiswa baru pasca sarjana.