Mamuju – Pencegahan radikalisme-terorisme merupakan tanggungjawab semua pihak, termasuk masyarakat umum, ini dikarenakan sifat dari kedua paham tersebut yang termasuk dalam kejahatan luar biasa. Untuk itu, pemerintah, melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus merangkul masyarakat untuk ikut melakukan pencegahan masuknya paham kekerasan minimal di lingkungan masing-masing. Seperti yang dilakukan BNPT hari ini, Rabu (07/09/16), mengundang sejumlah elemen masyarakat, badan negara pimpinan Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius ini menggelar dialog untuk bersama melawan radikalisme dan terorisme di Hotel D’Maleo, Mamuju.
Koordinator tim ahli BNPT, Drs. Anwar Sanusi, Mt,. M.M., yang juga hadir dalam dialog ini menegaskan bahwa seluruh elemen masyarakat perlu bersatu untuk melawan radikalisme dan terorisme.
“Jangan sampai meletup aksi radikalisme-terorisme… Masyarakat harus bersinergi untuk menangkal gerakan terorisme yang berusaha menyasar korban dari kalangan muda,” jelasnya.
Dialog ini diikuti oleh tokoh budaya dan seni Sulawesi Barat serta tokoh masyarakat setempat. Pelibatan para tokoh ini dimaksudkan untuk menyiapkan panjang tangan pemerintah dalam memberikan informasi yang benar terkait terorisme kepada masyarakat. Dengan informasi yang benar itu, masyrakat akan tahu bahwa terorisme bukanlah bagian dari agama, karenanya mereka tidak akan terpengaruh untuk mengikutinya.