Gorontalo- Perkembangan gerakan teroris tidak hanya mengancam lingkungan masyarakat, tetapi juga membahayakan para warga yang memiliki banyak aktifitas di dunia maya. Internet menjadi salah satu instrument dalam penyebaran paham radikal-terorisme di tengah masyarakat.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Ani Hasan Guru Besar Univ. Negeri Gorontalo (UNG) dalam kegiatan Workshop BNPT Video Festival yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Gorontalo bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Gorontalo, Rabu (20/9/2017). Menurutnya, media sosial telah dijadikan alat oleh kelompok teroris dalam menyeberkan paham dan merekrut anggota.
Pada kegiatan ini para pelajar dilatih membuat video yang mengajak pada kedamaian, keragaman, toleransi dan nasionalisme.
“Para peserta Saya harap dapat mengkombinasikan nilai-nilai kedamaian, keragaman, toleransi dan nasionalisme dalam video pendek yang akan diproduksi. Misalnya, bagaimana makna sang merah putih bagi rakyat Indonesia atau dengan tema yang lain sesuai dengan yang diminta oleh BNPT” papar Hasan.
Video peserta nantinya diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang toleransi, keragaman dan nasionalisme kepada para wagra dunia maya. Karya para pelajara ini nantinya akan diupload ke media sosial.
Selanjutnya, Ani Hasan menambahkan bahwa akan nada kunjungan kebeberapa sekolah di Provinsi Gorontalo setelah kegiatan ini. Diharapkan peserta yang hadir bisa menjadi pelopor untuk membentuk komunitas sukarela dalam pencegahan paham radikal-terorisme di sekolah. Komunitas tersebut mirip dengan yang dibentuk oleh BKKBN di setiap sekolah SMA dan sederajat.
Setelah mendengarkan materi tentang nasionalisme dari Prof. Dr. Ani Hasan, para peserta dipandu untuk membuat video pendek oleh narasumber yang berpengalaman. Narasumber yang hadir antara lain, Prisia Nasution (Aktris) dan Sutjiati Eka Tjandra Sari (Praktisi Film).