Banda Aceh – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik
Indonesia (BNPT RI) konsisten melibatkan unsur pemerintah daerah dalam
upaya penanggulangan terorisme, termasuk pemerintah Aceh. Sebagai
implementasinya, BNPT menyelenggarakan kegiatan penguatan kapasitas
dan kompetensi terhadap aparatur pemerintah di Provinsi Aceh pada Rabu
6 Maret hingga 7 Maret 2024.
“Masalah terorisme perlu kita tanggulangi bersama, termasuk pemerintah
Aceh. Maka dari itu, BNPT menyelenggarakan kegiatan penguatan
kapasitas dan kompetensi TNI, Polri dan instansi terkait yang ada di
provinsi aceh,” jelas Direktur Pembinaan Kemampuan, Brigjen Pol. Wawan
Ridwan, S.I.K., S.H., M.H.
Menurutnya penguatan kapasitas dan kompetensi tersebut dapat
meningkatkan kesiapsiagaan aparatur negara dalam membangun daya
tangkal dan cegah masyarakat Aceh terhadap pengaruh radikalisme
terorisme.
“Setelah BNPT melakukan upaya penguatan kapasitas ini diharapkan
mereka lebih aware lagi, lebih memiliki kepedulian daya tangkal dan
cegah serta adanya kebersamaan untuk saling mewaspadai ajaran radikal
terorisme” ujar Wawan.
Ia berharap, kegiatan ini menjadi sarana peningkatan komunikasi dan
koordinasi penanggulangan terorisme di wilayah Aceh.
“Saya harap kegiatan ini menjadi sarana peningkatan komunikasi dan
koordinasi sehingga penanggulangan terorisme di wilayah aceh di masa
yang akan datang terlaksana dengan sinergis dan kolaboratif,”
harapnya.
Sebagai informasi, beberapa kasus terorisme pernah terjadi di aceh.
Dua diantaranya, pelatihan militer di Gunung Bun, Jalin Jantho 2010
silam hingga yang terbaru penangkapan 15 jaringan Jamaah Islamiyah dan
Jamaah Ansharut Daulah di Kabupaten Aceh Tamiang 2022 lalu.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai aparat yaitu personel dari Polda
Aceh, Kodam Iskandar Muda, Binda Aceh, Bakesbangpol Provinsi Aceh, MUI
Provinsi Aceh, serta perwakilan Mitra Deradikalisasi BNPT.