Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus
melakukan pencegahan terhadap penyebaran paham radikalisme dan
terorisme terhadap masyarakat Indonesia. Termasuk di bulan Ramadan
1445 Hijriah atau Maret 2024 ini.
“Terkait pencegahan radikalisme dan terorisme di bulan Ramadan,
prinsipnya kegiatan pencegahan terus berlangsung di tengah masyarakat
baik kesiapsiagaan, kontra radikalisasi dan deradikalisasi,” kata
Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid dikutip dari
medcom.id, Jumat (15/3/2024).
Ia mengatakan tidak ada kriteria tempat dan waktu khusus dalam
melakukan pencegahan penyebaran paham radikalisme dan terorisme
tersebut. Seperti di pengajian-pengajian dan ceramah malam tarawih
yang diduga sebagai sasaran.
“Peningkatan kewaspadaan dan deteksi dini, terus dilaksanakan sebagai
bentuk pencegahan,” ujarnya.
Nurwakhid menuturkan secara umum kegiatan BNPT dalam aspek pencegahan
meliputi kesiapsiagaan, kontra radikalisasi dan deradikalisasi.
Kesiapsiagaan artinya memastikan masyarakat memiliki kesiapan dan
deteksi dini dalam mencegah aksi dan penyebaran paham radikal
terorisme.
“Kontra radikalisasi berarti menangkal narasi, ideologi dan propaganda
kelompok teroris agar tidak mempengaruhi masyarakat,” jelasnya.
Sedangkan, deradikalisasi menyasar pembinaan ideologi. Baik terhadap
narapidana teroris, mantan narapidana teroris dan mereka yang
terpapar.