BNPT Kolaborasi dengan PT PNM Bina Mitra Deradikalisasi Kewirausahaan

BNPT Kolaborasi dengan PT PNM Bina Mitra Deradikalisasi Kewirausahaan

Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus
membuat langkah strategis, khususnya dalam melakukan pencegahan
terorisme. Salah satunya dengan konsep pentahelix yaitu bekerja sama
dengan multi pihak.

Terkini, BNPT berkolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM)
untuk mencegah terorisme. Pencegahan dilakukan lewat cara
kewirausahaan kepada mitra deradikalisasi.

Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono mengatakan kolaborasi ini sebagai
upaya negara hadir melakukan pencegahan terhadap penyebaran
paham-paham radikal terorisme. Pencegahan terorisme dan masalah
deradikalisasi jadi fokus BNPT kali ini.

“Jadi sebagai mitra kami, mitra daerah, kami berkolaborasi untuk yang
PNM, memberikan wawasan kewirausahaan, sehingga kerja-kerja ini lebih
aplikatif dan dirasakan oleh mitra deradikalisasi. Supaya
kesejahteraan ini tumbuh berkembang, kesejahteraan di dalam keluarga
dan lingkungan masyarakat,” kata Eddy kepada wartawan seusai pertemuan
di Menara PNM, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/13/2024).

Eddy ingin orang-orang yang pernah terpapar paham radikal ini dapat
kembali ke masyarakat. Dengan upaya memberikan wawasan kewirausahaan,
diharapkan dapat membuat mitra deradikalisasi itu mendapat
kesejahteraan.

“Sehingga mitra-mitra deradikalisasi ini terintegrasi secara sosial,
bisa bergabung dengan masyarakat, dan dapat diterima oleh masyarakat,
dan bisa berkesinambungan untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya,” kata
dia.

Kepala BNPT menilai, pribadi seseorang dapat menangkal paham radikal
terorisme bisa dibangun atau berasal keluarga dan kesejahteraan. Untuk
mendapat kesejahteraan itu, maka mitra deradikalisasi wajib memiliki
keterampilan atau pekerjaan.

“Nah, oleh sebab itu kami akan fokus kepada mitra-mitra deradikalisasi
supaya mendapat keterampilan, mendapat usaha untuk tadi itu, bahwa
kedepan ini lebih sesuai dengan kebijakan Pak Presiden, yaitu
meningkatkan ketahanan pangan,” ungkapnya.

Pada kesempatan serupa, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan
kolaborasi ini memberikan kesempatan baginya untuk mendapat informasi
terkait kondisi masyarakat. Informasi itu selanjutnya digunakan untuk
mewujudkan program yang efektif di masyarakat.

“Kami juga butuh informasi dari BNPT, agar program-program
pemberdayaan kami tepat, kesasaran. Pasti BNPT ada informasi tentang
situasi masyarakat di bawah. Dan untuk sebuah program pemberdayaan
yang efektif, harus berdasarkan data dan informasi yang memadai,”
jelas Arief.

Kolaborasi antara BNPT dan PNM sejatinya sudah terjalin sejak 2021.
Namun kala itu, kolaborasi masih sebatas bertukar informasi.

“Sekarang kami lebih kepada aksi-aksi lapangan. Kalau yang 2021 sampai
kemarin lebih banyak oper data, tukar-mentukar informasi, dan sekarang
dalam bentuk aksi-aksi konkret,” kata Arief.

Arief sepakat dengan dengan Eddy soal membangun kesejahteraan warga
agar tak mudah terpapar paham radikal. Untuk itu dia mendukung penuh
semua upaya mencegah terorisme dan radikalisme yang digagas BNPT.

“Yang penting kan ekonominya, kesejahteraannya yang terdukung kan.
Kalau bahasa beliau tadi, ini mohon maaf Pakm bahasa beliau tanahnya
kita tidak suburkan. Dengan ekonominya yang meningkat, tanahnya tidak
kita suburkan untuk tumbuhnya tadi (radikalisme atau terorisme),”
pungkasnya.