Surabaya – Paham radikal dan terorisme masih terus berkembang di negara kita dan menjadi momok yang menakutkan. Karena tidak ada satupun dari kita yang terbebas dari ancaman paham radikal terorisme tersebut, karena kelompok yang mengajarkan paham kekerasan ini melakukan propaganda dengan berbagai cara.
Dan kalangan generasi muda baik dari jenjang sekolah hingga perguruan tinggi masih menjadi sasaran empuk bagi kelompok radikal terorisme melalui propaganda-propagandanya untuk dapat direkrut dan begabung di dalam jaringan kelompok radikal tersebut.
Untuk itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Jawa Timur kembali melibatkan pelajar dengan menggelar Workshop BNPT Video Festival untuk pencegahan paham radikal dan terorisme agar tidak semakin berkembang di kalangan pelajar.
Acara Workshop yang dikhususkan untuk tingkat SMA, SMK, MA dan Sederajat yang mengambil tema “Di Bawah Sang Merah Putih” tersebut digelar di Hotel Elmi Surabaya, Rabu (8/3/2017) siang ini.
“Tentunya kami juga memandang penting aspek pencegahan yang bersifat lunak dalam upaya mewaspadai berkembangnya radikalisme dan terorisme yang membajak kepercayaan tertentu di lingkungan masyarakat khususnya di kalagan pelajar,” ujar Fachrudin, pendamping FKPT bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan dari Subdit Kewaspadaan BNPT di lokasi acara.
Dikatakan Fachrudin, para pelajar SMA sederajat ini harus terlebih dahulu mengenal akar dari mana mereka berasal. Generasi muda ini harus dikuatkan mulai dari akar primordial masing-masing untuk memperkaya persatuan dan kesatuan bangsa.
“Karena dari kesadaran akan kuatnya akar primordial, baik budaya maupun agama, nasionalisme Pancasila dapat dibangun kuat. Karena kaum pelajar ini merupakan sumber daya manusia yang juga harus dikembangkan potensinya untuk mendukung program kebangsaan berkelanjutan,” ujarnya
Untuk itu menurutnya, dengan digelarnya workshop ini bertujuan untuk membiasakan para generasi muda Indonesia untuk menyikapi perbedaan sebagai hal yang lumrah dan seharusnya dilihat sebagai kekayaan bangsa.
“Sehingga nantinya dapat memberikan bekal kepada pemuda dalam hal ini pelajar untuk melawan budaya gerakan radikalisme berupa lomba video pendek yang diunggah ke Youtube sekaligus memberikan pemahaman pentingnya kearifan lokal masing-masing dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya mengakhiri.
Acara workshop ini menghadirkan dua tokoh muda dalam bidang perfilman yakni Ratrikala Bhre Aditya dari Miles Production yang selama ini dikenal sebagai Asisten Sutradara film “Ada Apa Dengan Cinta 2” dan “Pendekar Emas”.
Tokoh film lain yang dihadirkan dalam workshop tersebut adalah Annisa Putri Ayudya yang selama ini dikenal sebagai aktris film berjudul “Bangkit” dan “Guru Bangsa : Tjokroaminoto” yang juga pernah menjadi Putri Intelegensia Indonesia 2011.