Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia
(BNPT RI) akan mengedepankan pencapaian Keamanan Insani pada program
kolaborasi antar Kementerian/Lembaga penanggulangan ekstremisme
berbasis kekerasan atau program Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) yang akan memasuki fase kedua.
“RAN PE fase kedua akan hadir dengan strategi pelaksanaan yang
mengedepankan pencapaian “Human Security” (Keamanan Insani) yang
sejalan dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan
rancangan teknokratik RPJMN 2025-2029 yang saat ini terus
disempurnakan oleh BAPPENAS,” jelas Kepala Biro Umum BNPT, Marsma TNI
Fanfan Infansyah pada saat membacakan sambutan Sekretaris Utama BNPT
RI Bangbang Surono, A.k., M.M., CA., dalam Kegiatan Rapat Koordinasi
Kedua Kelompok Kerja Kementerian/Lembaga (K/L) dan Tematis RAN PE
Tahun 2024 di Gedung BUMN Jakarta, pada Selasa (29/1/2024).
Untuk itu, ia mengajak seluruh K/L memperkuat koordinasi, kolaborasi
dan konsolidasi perumusan Kerangka RAN PE fase kedua yang sejalan
dengan rancangan teknokratik RPJMN 2025-2029.
“Kami mengajak seluruh K/L terkait untuk terus bersama-sama dalam
mendukung BNPT sekaligus memperkuat koordinasi, kolaborasi dan
konsolidasi dalam kerangka RAN PE untuk mewujudkan Indonesia yang
aman, damai dan sejahtera,” ujarnya.
Terdapat 9 Tema dalam RAN PE fase kedua yaitu Kesiapsiagaan Nasional;
Ketahanan Komunitas dan Keluarga; Pendidikian, keterampilan masyarakat
dan fasilitas lapangan kerja; perlindungan dan pemberdayaan perempuan,
pemuda dan anak; komunikasi strategis, media dan sistem elektronik;
deradikalisasi dan pemutusan kekerasan (Disengagement) untuk
rehabilitasi dan reintegrasi; hak asasi manusia, tata Kelola
pemerintahan yang baik dan keadilan; pelindungan hak korban serta
kemitraan (Sinergisitas) dan kerja sama internasional.