Padang – Direktur Pencegahan BNPT, Brigadir Jenderal (Pol) Hamli, mengingatkan kalangan pelajar SMA dan sederajat di Kota Padang, Sumatera Barat, untuk mewaspadai penyebarluasan paham radikal terorisme di media sosial. Menurutnya, banyak ilmu seputar terorisme disebarkan secara terselubung.
“Ada banyak kelompok yang menyebarkan pengetahuan tentang bagaimana merakit bom, bagaimana membuat hoaks, dan tentang ajaran radikal itu sendiri di media sosial. Anak-anak harus selalu waspada dalam menggunakan medsos,” kata Hamli saat menyampaikan sambutan di pembukaan kegiatan Pelibatan Pelajar SMA dan Sederajat dalam Pencegahan Terorisme, Kamis (7/11/2019).
Pelibatan pelajar ini terselenggara berkat kerjasama BNPT dan Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat. Kegiatan ini diisi dengan lomba video pendek, serta nonton bareng dan diskusi bersama film bertemakan perdamaian.
“Kenapa BNPT terus mempertahankan lomba video pendek? Ini adalah bagian dari soft apprioch, pendekatan lunak dalam mencegah terorisme,” lanjut Hamli.
Perwira tinggi Polri penyandang gelar akademik Insinyur teknik kimia ini juga mengatakan, lomba video pendek digelar juga sebagai cara mengarahkan pemanfaatan media sosial secara positif di kalangan pelajar. “Video pendek yang kalian buat diunggah di media sosial, ini secara tak langsung juga mengajak kalian ikut di pencegahan terorisme,” tegasnya.
Dengan memiliki aktifitas positif dalam bermedia sosial, masih kata Hamli, kalangan generasi muda diharapkan dapat terhindar dari kemungkinan mengakses konten negatif yang dapat mengantarkannya terpapar paham radikal terorisme.
Tentang tema kegiatan “Satu Indonesia”, mantan analis utama Densus 88 Antiteror ini memberikan apresiasinya. Tema itu tepat ditengah adanya potensi degradasi nasionalisme di kalangan generasi muda.
“Kalau bukan kita siapa lagi yang menjaga negara ini. Mari bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dari ancaman paham radikal terorisme,” pungkas Hamli. [shk/shk]