Bogor – Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Saud Usman Nasution, SH, MH, mengungkapkan, untuk tahun 2016 ini, pihaknya lebih meningkatkan pelaksanaan program deradikalisasi dengan membuat Rencana Aksi Nasional (RAN) Deradikalisasi. Program itu akan melibatkan beberapa kementerian dan lembaga terkait, dan leading sector yang ada.
“Kami sudah sosialisasikan RAN Deradikalisasi. Bahkan kami telah memulai dengan mengumpulkan lembaga terkait dengan menggelar pelatihan terhadap semua aparat Kodam, Korem, Badan Intelejen Negara Daerah (Binda), Polda, Pemda, dan Lapas dalam Rakor Deradikalisasi di Jakarta, Minggu lalu. Ini menjadi awal dari pelaksanaan RAN Deradikalisasi, meski anggarannya belum disetujui oleh pemerintah,” terang Kepala BNPT usai mendampingi Menko Polhukam Luhut B Panjaitan mengunjungi kantor BNPT di Kompleks Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Kamis (25/2/2016).
Menurut Saud, RAN Deradikalisasi ini dibuat agar pelaksanaan deradikalisasi di seluruh Indonesia bisa terealisasi secara komprehensif. Di situ disusun apa targetnya, setelah itu siapa leading sector-nya dan kementerian, serta lembaga mana yang terkait.
Dengan adanya RAN Deradikalisasi itu, lanjut Saud, akan ada kesamaan tentang apa yang harus diperbuat dalam rangka pembinaan napi terorisme baik di dalam Lapas maupun di luar Lapas, maupun pencegahan terorisme pada umumnya, termasuk pelibatan masyarakat.
“Kami tidak ingin menunda-nunda. Meski anggaran belum tersedia dari pemerintah, tapi pelaksanaan RAN Deradikalisasi ini telah berlangsung. Kalau nantinya anggaran dari pemerintah tidak ada, maka anggaran itu akan dibebankan pada leading sector masing-masing. Yang jelas target sudah ada, tinggal melaksanakan sesuai kemampuan masing-masing,” pungkas Komjen Pol Saud Usman Nasution, SH, MH.