Denpasar – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menyayangkan banyaknya organisasi kemasyarakatan berbasis massa Islam di Indonesia yang berafiliasi dengan kelo
mpok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). ISIS adalah organisasi yang tidak memiliki kaitan dengan Islam.
“ISIS tidak berkaitan sama sekali dengan Islam. Namanya saja Islamic State,” kata Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen. Pol. Drs. Hamidin, saat menyampaikan pidato kunci dalam pembukaan Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme di Denpasar, Bali, Kamis (30/6/2016).
Hamidin menambahkan, salah satu faktor yang menjadi dasar penilaian ISIS tidak berkaitan dengan Islam adalah tidak semua anggotanya beragama Islam.
“Ada anggota dari Inggris, perempuan, ketika tertangkap dan diintrogasi mengaku bergabung dengan ISIS karena alasan seksual. Dia beranggapan orang-orang (anggota ISIS) yang dengan gampang memenggal kepala orang itu pasti hebat dalam urusan seksual,” tambah Hamidin.
ISIS, masih kata Hamidin, juga diidentifikasi telah melakukan banyak penipuan dan berbagai kejahatan lainnya, sehingga tidak tepat disebut beridiologi Islam atau agama lainnya. “Ada beberapa anak muda Indonesia yang pernah bergabung dengan ISIS pulang dan mengaku menyesal. Mereka mengaku tertipu, karena sebelumnya dijanjikan pekerjaan dan kemudahaan hidup lainnya,” lanjutnya.
Data di BNPT menyebutkan saat ini terdapat 21 organisasi berbasis massa Islam di Indonesia yang terdindikasi mengajarkan radikalisme. Dari jumlah tersebut 7 di antaranya telah mendeklarasikan dirinya bergabung dengan kelompok terorisme ISIS.
“BNPT terus melakukan berbagai cara untuk bisa menyadarkan saudara-saudara kita tersebut. Di sini media massa bisa berperan, salah satunya jangan mengagung-agungkan pelaku teror agar tidak memancing ketertarikan masyarakat bergabung,” pungkas Hamidin.
Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme adalah rangkaian kegiatan dari program Pelibatan Media Massa dalam Pencegahan Terorisme yang dilaksanakan BNPT bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di 32 provinsi se Indonesia. Satu kegiatan lainnya adalah Media Visit, kunjungan dan diskusi dengan redaksi media massa pers. []