Hongkong – Hongkong merupakan salah satu negara tujuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama ini. Menurut data bahwa terdapat sekitar 150 ribu PMI di Hongkong yang umumnya adalah kaum hawa dan di sektor rumah tangga.
Jumlah ini cukup besar dan gaji yang diperoleh juga cukup besar dibanding di negara-negara tujuan PMI lainnya di Asia. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika PMI di Hong Kong menjadi salah satu target dan sasaran radikalisasi oleh kelompok-kelompok radikal terorisme khususnya melalui dunia digital.
Kekhawatiran di atas mengundang salah satu Civil Society Organization (CSO) yang berkantor di Jogyakarta, Infest untuk melakukan berbagai intervensi dalam rangka memperkuat daya tangkal PMI terhadap penyebaran paham-paham radikalisme dan terorisme di lingkungan PMI bekerjasama dengan UN Women dan BNPT .
Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kol. Pas. Sujatmiko saat memberikan presentasi di hadapan PMI di Hongkong, mengatakan bahwa tidak ada satupun yang immune untuk terpapar paham ini. Oleh karena itu, BNPT sebagai leading sector dalam penanggulangan terorisme terus berusaha menjangkau masyarakat Indonesia dimanapun berada untuk memberikan pemahaman tentang bahaya radikalisme dan terorisme.
Kehadirannya di Hong Kong merupakan komitmen BNPT untuk bekerjasama dengan semua stakeholder seperti Infest sebagai yang menjadi penyelenggara kegiatan sosialisasi ini. BNPT terus mendorong semua stakeholder agar turut mendukung program pemerintah seperti kontra radikalisasi, kontra idiologi dan kontra narasi.
Program ini sangat penting mengingat dunia internet saat ini disasaki dengan konten-konten yang mengajak kepada kekerasan dengan menggunakan agama tertentu. Oleh karena itu peran semua pihak sangat dibutuhkan sehingga pola-pola penyebaran paham ini dapat ditanggulangi secara bersama.
Sujatmiko juga mengajak seluruh PMI di Hongkong agar tetap konsisten bekerja secara professional dan tidak terpengaruh terhadap paham-paham yang dapat dianggap merugikan mereka dan keluarganya di Indonesia dan menekankan bahwa media sosial memiliki pengaruh efektif dalam menarik pendukug-pendukung kelompok ini.
Karena itu Sujatmiko mengingatkan agar selalu berhati-hati memilih teman di facebook dan mewaspadai setiap orang yang dianggap asing baginya.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Hongkong menyambut baik kehadiran BNPT di Hongkong dan mengharapkan bahwa sosialisasi yang diselenggarakan ini perlu secara terus menerus dilakukan karena tidak mungkin kita dapat mengubah cara pandang mereka hanya dalam satu atau dua kali sosialisasi akan tetapi harus dari waktu ke waktu terus diselenggarakan sehingga mereka bisa paham mengenai bahaya radikalisme dan terorisme