Penyebaran paham radikal dan teror yang terjadi saat ini sudah cukup mengkhawatirkan, terutama karena penyebaran tersebut dilakukan dengan memanfaatkan media. Lebih-lebih kebebasan berpendapat mulai sering disalahgunakan oleh kelompok radikal untuk menyebar ajaran mereka yang berisi kebencian dan permusuhan.
Hal ini telah pula menjadi perhatian utama BNPT, penyebaran ideologi dipandang lebih berbahaya karena ideologi dapat melekat di pikiran dan hati. Karenanya BNPT tidak pernah berhenti melakukan segala upaya untuk memastikan ajakan-ajakan kebencian tersebut tidak menyebar.
Hari ini, Sabtu 14 November 2015, bertempat di ruang auditorium hotel Sheraton Lampung, BNPT menggelar dialog pencegahan yang difokuskan pada pemberdayaan peran serta media massa dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme.
Dialog yang mengangkat tema “Bersama Cegah Terorisme Dengan Melakukan Kontra Propaganda Terhadap Media Massa yang Pro Radikalisme Terorisme” ini menghadirkan beberapa narasumber nasional, antara lain; direktur deradikalisasi BNPT, Prof. Irfan Idris, Mantan pentolan kelompok teroris JI, Nasir Abas, dan beberapa tokoh media serta akademisi lain. Kegiatan ini dihadiri oleh 250 peserta dan berlangsung sejak pukul 9 pagi hingga pukul 5 sore nanti.
Ketua Forum koordinasi pencegahan terorisme (FKPT) Provinsi Lampung, Dr. H. Abdul Syukur, M. Ag menyatakan bahwa dialog ini dimaksudkan untuk menggugah kesadaran masyarakat lampung akan pentingnya bersikap kritis terhadap pemberitaan media, terutama yang mengadu domba. Karenanya ia berharap melalui kegiatan ini media mampu kembali ke jalur pemberitaan yang benar; mencerdaskan dan kontrusktif.