BNPT Gunakan Budaya dan Seni Untuk Amankan Bali

Denpasar – Tumbuh dan berkembangnya paham radikal terorisme yang kini begitu meresahkan masyarakat merupakan salah satu pertanda bahwa masyarakat sudah tercerabut dari akar kebudayaan dan tradisi, karenanya diperlukan penguatan pada dua hal tersebut agar masyarakat tidak mudah terbujuk rayuan radikalisme dan terorisme. Badan Nasional Penanggulangan terorisme (BNPT) menyadari betul pentingnya budaya dan seni, karenanya Badan negara Pimpinan Komjen Pol. Tito M Karnavian, Ph.D ini menggandeng tokoh-tokoh dan pegiat budaya seni di provinsi Bali untuk satukan kekuatan lawan terorisme melalui kegiatan dialog pencegahan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Wijaya Mantra, SE., M.Si., Dandim Badung dan Kota Denpasar, Letnan Kolonel P. Leo Saragih., Kasat Intel Polresta Denpasar., Rektor Institut Hindu Dharma Denpasar (IHDN), Prof. Dr. I Nengah Dwija, M.Si., dan sekitar 230 peserta yang terdiri dari Budayawan, Guru, Akademisi jurusan seni budaya, Bendesa Adat, Panyembrango dan Pecalang.

Pemandangan menarik yang disajikan dalam kegiatan ini adalah kekompakan seluruh peserta yang memakai baju adat Bali, menyesuaikan dengan tema kegiatan dialog.

Dialog pencegahan ini disambut baik oleh wali kota Denpasar, menurutnya kegiatan seperti ini perlu sering dilakukan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh radikalisme dan terorisme.

“Bali sebagai Barometer tindakan terorisme, dialog seperti ini harus sesering mungkin dilakukan agar seluruh  masyarakat terutama insan seni, sosial dan budaya memahami apa itu radikal dan terorisme. Agar tidak ada ruang gerak bagi pelaku teroris untuk melakukan aksi terorisme,” ungkapnya.

BNPT, melalui Kepala Biro Umumnya, Drs. Anwar Sanusi, MM., MT., menyatakan bahwa penanggulangan terorisme memerlukan keterlibatan penuh masyarakat, utamanya dalam deteksi dini dan pencegahan. Ia meminta agar masyarakat aktif melakukan pencegahan, salah satunya dengan aktif menggali informasi jika ada anggota masyarakat melakukan aktifitas mencurigakan.

Sementara untuk mencegah penyebaran paham kekerasan di dunia maya, Sanusi meminta agar masyarakat segera melapor kepada BNPT dengan mengirim email ke  [email protected], cc: [email protected]
judul email: Lapor Situs Radikal, isi email: Nama dan alamat web radikal yg diusulkan untuk di blokir serta nama dan nomor telepon pelapor (bila berkenan).