Semarang – Strategi menangkal propaganda radikalisme di dunia maya harus sejalan dengan kemampuan kelompok teroris dalam memanfaatkan jaringan internet sebagai alat mempromosikan paham kekerasan. Mereka menyiapkan berbagai konten di dunia maya yang mampu menarik minat orang dewasa, remaja, bahkan anak usia dini.
Dalam melawan propaganda radikalisme dan terorisme membutuhkan kalangan generasi yang cerdas teknologi, visioner, kreatif, inovatif dan cerdas dalam membuat konten di dunia maya.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) Mayjen TNI Nisan Setiadi S.E., pada kegiatan Pengukuhan Duta Damai Santri Jawa Tengah dan Regenerasi Duta Damai Regional Jawa Tengah, Kamis (15/6/2023).
“Dengan adanya kegiatan pembentukan Duta Damai Dunia Maya dan Duta Damai Santri di Provinsi Jawa Tengah saya berharap generasi muda khususnya di Jawa Tengah bisa menjadi agen perdamaian yang bisa menyebarkan pesan perdamaian di dunia maya,” ujar Nisan.
Menurutnya salah satu keresahan dari derasnya arus informasi dan teknologi melalui dunia maya yang adalah pemanfaatan internet oleh kelompok radikal terorisme.
“Di sinilah BNPT membentuk Duta Damai Santri dan Duta Damai Dunia Maya Jawa Tengah yang dapat memberikan narasi tanding yang lebih kreatif dan bisa mempengaruhi generasi muda,” lanjutnya.
Dengan perpaduan antara Duta Damai Santri dan Duta Damai Dunia Maya lanjut Nisan, mereka tidak hanya mampu menjadi agen penyebar konten positif dan pesan damai di dunia maya, tetapi sekaligus siap secara aktif untuk melakukan kontra narasi dalam rangka menangkal konten kekerasan, paham radikalisme, dan terorisme di dunia maya.
“Nantinya diharapkan di Jawa Tengah ini akan ada suatu kontra narasi, kontra ideologi, kontra propaganda dari rekan-rekan Duta Damai Santri dan Duta Damai Dunia Maya”, sambungnya.
Duta Damai Provinsi Jawa Tengah yang dikukuhkan hari ini merupakan mitra BNPT dan Pemerintah Daerah dalam kampanye perdamaian di daerah melalui kegiatan offline dan online.
Nisan berharap Duta Damai dapat memperkuat jejaring dan kerjasama dengan stakeholder daerah baik pemerintah provinsi kota/kabupaten, khususnya Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, FKPT Jawa Tengah, maupun CSO dan masyarakat umum dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme di kalangan generasi muda.
“Duta Damai harus bersosialisasi dengan menciptakan hubungan yang baik dengan stakeholder terkait dan pemerintah daerah khususnya yang ada di Jawa Tengah”, lanjutnya.
Ia berharap setelah dikukuhkan menjadi bagian dari Duta Damai Santri dan Duta Damai Dunia Maya BNPT akan mengemban amanat untuk selalu menjaga perdamaian baik di dunia maya dan dunia nyata.
“Saya berharap mereka akan menjadi pioneer atau sukarelawan yang merupakan garda terdepan dan benteng terakhir untuk mencegah paham radikal terorisme di Jawa Tengah dan menjadi generasi yang cinta damai, yang bisa menciptakan Indnesia yang harmoni dan aman untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang Ir. Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Biro Pemerintahan Otonomi Daerah dan Kerjasama Muhamad Masrofi, S.Sos, M.Si. mengapresiasi upaya pencegahan terorisme yang dilakukan BNPT.
Meski sekarang situasi dan kondisi di Indonesia kondusif namun potensi adanya terorisme tetap ada. Maka di sinilah pentingnya dari semua pihak melakukan berbagai upaya pencegahan agar tidak ada ancaman terorisme di Indonesia.
“Kami di pemerintah Kota Semarang sangat berkomitmen mendung apa yang dilakukan BNPT dalam upaya penanggulangan terorisme terlebih lagi Pergub Jawa Tengah Nomor 35 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah kepada terorisme sudah ada”, ungkapnya.
Tentunya kami, lanjut Masrofi selaku bagian dari provinsi Jawa Tengah turut berkomitmen memenuhi, mendukung dan mengimplementasikan pergub tersebut.
“Setara Institute merilis 10 kota toleran 2023 dan Kota Semarang dengan nilai 5.783% menempati peringkat 7. Tentu ini juga merupakan kerja keras dari Duta Damai Jawa Tengah dan komunitas lintas iman yang lainnya”, jelasnya.
Pihaknya berharap tahun-tahun kedepan peringkat Kota Semarang dapat terus ditingkatkan sehingga menjadi peringkat pertama kota toleran di Indonesia .
“Kami di Pemprov Semarang sangat terbuka dengan komunitas dan organisasi manapun. Silakan Duta Damai Santri dan Duta Damai Dunia Maya menyampaikan program kerjnya sehingga nanti bisa kita kolaborasikan.”
Muhamad Masrovi juga menyampaikan bahwa sebentar lagi kita akan menghadapi pesta demokrasi Pemilu 2024 dan mengajak masyarakat untuk merapatkan barisan karena akan banyak beredar isu pemecah belah di media sosial apalagi kita akan menghadapi pesta demokrasi Pemilu 2024.
“Ini tugas kita bersama untuk membawa kesejukan dan perdamaian khususnya lewat dunia maya. Mari bergerak bersama menciptakan perdamaian di dunia nyata maupun dunia maya,” tuturnya.
Seperti diketahui kegiatan Pembentukan Duta Damai Santri dikuti 64 peserta dari 10 Pondok Pesantren yang ada di Jawa Tengah yaitu PP Mansajul Ulum, PP Assholihiyyah, PP Almawaddah, PP Salah Apik, PP Maslakul Huda, PP Khozinatul Ulum, PP Ruodhatul Mubtadin Balekambang, PP Alfalah, PP Kyai Galang Dewu, PP Kyai Gading Demak dan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Tengah sebanyak 40 peserta dari kalangan generasi muda pegiat sosial media di Jawa Tengah.
Mereka telah mendapatkan pelatihan selama tiga hari oleh narasumber Direktur Pencegahan BNPT, Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Ketua FKPT Jawa Tengah, warga binaan mantan napiter Sri Puji, Tokoh Muslim Indonesia Ulil Abshar Abdalla. Mereka sudah digembleng untuk membuat konten berupa tulisan, gambar, video, dan strategi bermedia sosial oleh mentor dari PMD BNPT.