Jakarta – Generasi muda menjadi target propaganda kelompok radikalisme dan terorisme, terutama melalui dunia maya. Bahkan tidak hanya generasi muda, tapi penyebaran paham radikalisme itu sudah menyasar kepada para ulama muda. Untuk itu generasi muda, terutama ulama muda harus membentengi diri dengan ilmu agama yang kuat karena bukan tidak mungkin mereka terbawa masuk ke kelompok tersebut.
“Kenapa ulama Muda? Kita menyadari bahwa sebagian besar dari mereka yang terpengaruh propaganda radikal terorisme di media online adalah kalangan muda yang secara instan ingin belajar dan mendalami agama. Namun, tanpa mereka sadari bukan pengetahuan keagamaan yang mereka dapatkan, tetapi justru mereka bertemu dengan lingkaran jejaring teroris yang mengajarkan kebencian, hasutan dan ajakan kekerasan dengan pengetahuan keagamaan yang sangat dangkal,” ujar Abdulrahman Kadir, Sestama BNPT pada pembukaan Workshop Penguatan Jaringan Anti-Radikalisme di Dunia Maya untuk Ulama Muda yang digelar Nahdatul Ulama (NU) Online bersama BNPT di Hotel Acacia, Jakarta, Senin (15/5/2015) malam.
Abdulrahman Kadir melanjutkan bahwa ulama muda adalah penerus ulama yang telah nyata mempunyai sumbangsih besar terhadap NKRI. Karena para ulama di negeri ini telah membuktikan perjuangannya dalam setiap sejarah perjuangan NKRI.
“Estafet tanggungjawab besar itu berada di tangan ulama muda dalam menghadapi berbagai ajaran dan paham yang merongrong keutuhan NKRI, yakni ideologi radikalisme dan terorisme,” imbuhnya.
Menurutnya, para penyebar konten negatif di dunia maya hanyalah kelompok kecil yang membuat keributan “Kita punya potensi besar untuk membuat dunia maya menjadi arena permainan yang sehat, damai dan mencerahkan, bukan lagi sebagai ruang yang penuh kebencian, hasutan dan kekerasan,” ujarnya.
Abdulrahman Kadir juga mengatakan bahwa BNPT memang tidak sendirian dalam memerangi radikalisme. BNPT telah melakukan kerjasama dengan Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperkuat jaringan di media online dalam memerangi radikalisme.
“Membangun jaringan BNPT dengan NU sudah banyak kita lakukan kerja sama dan memperkuat jaringan di media online. Prosentase kekuatan kita untuk membandung situs-situs radikalisme lebih besar. Dengan kerja sama ini, kami bisa lebih kuat dalam memerangi radikalisme dan terorisme,” ujarnya.
Untuk itu dengan adanya workshop ini dirinya berharap kepada para ulama-ulama muda yang juga menjadi jurnalis ataupun kontributor NU online di daerah-daerah untuk mampu memberikan pencerahan di dunia maya khususnya bagi kalangan muda dengan memberikan wawasan kebangsaan dan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
“Oleh itu kami dari BNPT mengajak para ulama muda yang concern dalam dunia jurnalis untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang ramah sebagai pelanjut estafet kepemimpinan kiai-kiai yang punya sumbangsih yang nyata atas perjuangan keutuhan NKRI,” tandas Abdulrahman Kadir.