Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Subdit Kewaspadaan pada Direktorat Pencegahan di Kedeputian I di tahun 2016 ini telah menggelar lomba video pendek dalam rangka pencegahan terorisme di kalangan pelajar SMA sederajat se Indonesia dengan menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Terorism (FKPT) yang ada di 32 provinsi.
Hal tersebut untuk mengimbangi sekaligus untuk mereduksi propaganda konten radikal terorisme yang benar-benar masif dilakukan oleh kelompok radikal. Karena penyebaran propaganda konten radikal yang mereka lakukan selama ini baik berupa foto atau video melalui dunia maya ke media sosial.
Setelah digelar di 32 provisni maka panitia tingkat nasional telah memutuskan untuk memilih 10 peserta terbaik dari masing-masing provinsi untuk ikut serta dalam babak final yang digelar di Jakarta. Gelaran final tersebut akan dilaksanakan pada Jumat, 25 November 2016 mendatang.
Namun sebelum gelaran final dilaksanakan para peserta akan mengikuti Worksop terlebih dahulu yang digelar mulai Selasa (22/11/2016) hingga Kamis (24/11/2016) di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta.
“Dari 32 FKPT masing-masing menghasilkan 3 final. Dari 3 pemenang ini diperlombakan di tingkat nasional menjadi 96 video lalu disaring menjadi 10 besar untuk tingkat nasional,” ujar Kasubdit Kewaspadaan, DR. Hj. Andi Intang Dulung saat acara pembukaan Workshop tersebut
Dijelaskannya bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk mengakomodir aspirasi para generasi muda untuk sadar dengan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. “Sekaligus menumbuhkan wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda agar dapat memahami NKRI secara utuh,” ujarnya.
Oleh sebab itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melibatkan masyarakat pendidikan menengah dalam mencegah penyebaran pemikiran-pemikan radikal terorisme di masing-masing provinsi dengan mengadakan lomba pembuatan video pendek bagi pelajar pendidikan menengah dan dialog film tentang pencegahan paham radikalisme.
“Karena itu program kegiatan pembuatan video pendek dan dialog film tentang pencegahan penyebaran paham radikalisme dilaksanakan sebagai bentuk pelibatan masyarakat khususnya pelajar serta umumnya Pemuda dan Perempuan,” ujarnya.
Untuk itu dirinya berharap bahwa lomba ini jangan dianggap sebagai seremoni, akan tetapi pemuda benar-benar memiliki wawasan kebangsaan agar tidak mudah terjebak dengan hal-hal yang bisa membahayakan jiwanya, keluarga dan masyarakat luas bangsa ini dari pengaruh paham radikal terorisme.
“Karena generasi muda itu masing panjang sekali baik dari sisi karir, bisa memiliki dan mengisi bangsa ini dengan hal-hal yang positif dengan harapan kedepannya mereka nanti dapat melahirkan generasi-generasi berikutnya yang mempunyai jiwa-jiwa nasionalisme dalam menjalin persatuan dan kesatuan dimana negara kita ini mempunyai etnis yang bermacam-macam dalam menjaga kebersamaan,” ujanrya.
Acara workshop video pendek BNPT Tingkat Nasional dengan tema “Kita Boleh Beda” tersebut dibuka secara resmi oleh Brigjen Pol. Drs. Hamidin selaku Direktur Pencegahan pada Kedeputian I BNPT.