Jakarta – Deradikalisasi adalah bagian penting dalam pencegahan terorisme. Untuk itulah, Badan Nasional Penanggulanga Terorisme (BNPT) menggelar Rapat Koordinasi Program Deradikalisasi BNPT Tahun 2016 di Hotel Golden Boutique, Kamis (18/2/2016). Rakor itu diikuti lebih dari 400 peserta dari berbagai unsur dan lembaga dari seluruh Indonesia.
Ketua Panitia yang juga Direktur Deradikalisasi BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, MA, dalam laporannya mengatakan, Rakornas ini dilakukan untuk melakukan kegiatan deradikalisasi di daerah, sekaligus pembekalan strategi pencegahan terorisme, strategi komunikasi, pola perlakukan dan pembinaan aparat terkait di masing-masing daerah.
“Kami berharap Rakornas bisa makin memantapkan program deradikalisasi dari tingkat pusat sampai daerah. Inti penting karena deradikalisasi adalah program inti dalam pencegahan terorisme. Kami harus satu jalan dan sehingga harus ada kerjasama dari berbagai pihak dan lembaga untuk mensukseskan program deradikalisasi ke depan,” papar Prof Irfan Idris.
Rakornas diikuti 401 peserta dari Kabinda Provinsi, Kesbangpol, Asintel Kasdam, Aster Kasdam, Asintel Korem, Dir Bimas Polda, Kalapas, Bapas, dan lain-lain. Untuk kegiatan ini BNPT mengundang beberapa menteri terkait dan pejabat setingkat menteri seperti Menko Polhukam, Menkumham, Mendagri, Panglima TNI, Kapolri, Ka BIN, Ka BNPT, Deputi 1, 2, 3 BNPT, Dirjen PAS Kemenkumham, dan sebagainya, untuk memberikan pemaparan.
Selain itu, juga ada beberapa pakar untuk menguatkan pencegahan terorisme. Mereka antara lain Prof. Dr. Syafii Mufid (Peneliti Kemenag & INSEF), Hasibullah Satrawi, Lc (Direktur Aliansi Indonesia Damai), dan mantan teroris Sofyan Tsauri.