Kupang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus bergerak melakukan berbagai upaya dalam membentengi dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman paham radikalisme dan terorisme. Tentu saja, sebagai koordinator penanggulangan terorisme di Indonesia, BNPT tidak bisa sendiri, tapi perlu sinergi dengan berbagai lembaga, baik itu pemerintah, swasta, maupun ormas.
Salah satu mitra strategis adalah Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang sekarang sudah terbentuk di 31 provinsi di seluruh Indonesia. Sinergi BNPT dan FKPT menjadi salah satu garis depan dalam menggaungkan perdamaian, terutama dalam mencegah masuknya paham radikalisme dan terorisme ke dalam masyarakat.
Apalagi saat ini, ancaman terorisme semakin nyata di depan mata bangsa Indonesia. Terakhir pada tahun 2016, dua kali Indonesia dikagetkan teror bom yaitu di Jalan Thamrin (Januari) dan Mapolresta Solo (Juli).
Fakta itulah yang membuat BNPT terus menggalakan pencegahan tindakan terorisme. Pencegahan dini sangat diperlukan guna menghalau perkembangan ideologi kekerasan ini. Salah satunya dengan menggelar dialog pencegahan paham radikal terorisme. Kali ini, BNPT bersama FKPT Nusa Tenggara menggelar “Dialog Lintas Agama Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan tersebut akan berlangsung di Kupang, 14 juli 2016.
Dialog tersebut menghadirkan narasumber oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA (Imam Besar Masjid Istiqlal), Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA (Guru Besar UIN SUMUT), serta dua pemateri lainnya dari daerah. Kegiatan ini akan dihadiri oleh 190 peserta terdiri dari para tokoh agama di NTT. Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.00 s/d 15.00 WITA di Hotel Neo kota kupang.