BNPT Gandeng NU Online Perkuat Kontra Narasi di Dunia Maya

Jakarta – Propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya sudah sangat meresahkan. Karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan terobosan dalam menguatkan sinergi untuk penanggulangan terorisme melalui dunia maya.

“Kehidupan di dunia maya, terutama propagaanda radikalisme dan terorisme, sudah sangat sulit kita bendung. Paham radikal, hate speech, cemoohan, hate speech, saling menghujat antara satu dengan yang lain. Kalau kita tidak bersinergi, sangat mudah kelompok radikal membuat kita kalangkabut untuk membendung mereka,” papar Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir saat membuka FGD Penguatan Kontra Narasi Dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme Bekerjsama dengan NU Online di Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Terkait FGD dengan NU Online ini, lanjut Mayjen Abdul Rahman Kadir mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut pembicaraan sebulan yang lalu. Menurutnya NU Online banyak memiliki penulis yang bisa dilibatkan dalam penanggulangan terorisme melalui penulisan kontra narasi di dunia maya.

Ia berharap, sinergi dengan NU Online ini tidak hanya sebatas FGD, tapi berlanjut dalam sebuah kolaborasi dalam menyebar kedamaian di dunia maya. Karena itu FGD ini diharapkan bisa dilakukan pembicaraan secara detil tentang rencana kedepan, serta juga pelibatan-pelibatan lembaga lainnnya

Menurutnya, kerjasama berbagai pihak harus dilakukan untuk melindungi bangsa ini dari pengaruh radikalisme dan terorisme. Kalau BNPT dan NU Online saja yang bekerja, ia pikir akan parsial dan itu akan lebih mudah dibuat kalang kabut kelompok radikal. Abdul Rahman Kadir meminta FGD ini menghasilkan bentuk kerjasama riil dalam penanggulangan terorisme di dunia maya. Ia yakin NU Online mempunyai potensi besar. Saat ini, NU Online menghasilkan sekitar 150 tulisan per hari.

“Dan jangan lama-lama, langsung implementasikan saja. Selesai FGD ini langsung ditindaklanjuti karena kelompok radikal tidak menunggu kita siap, baru mereka bertindak, tapi mereka tiap hari melancarkan propagandanya,” pungkas Mayjen Abdul Rahman Kadir.