Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi untuk memberdayakan
mantan narapidana terorisme di sektor pertanian sebagai upaya
deradikalisasi dengan cara ‘radikal’ atau cara tak biasa. Mantan
narapidana akan dilibatkan dalam program Brigade Pangan.
“Saya bangga pertemuan hari ini pembicaraan pelaksanaan program
deradikalisasi yaitu kolaborasi dalam program Kementan Brigade
Pangan,” kata Kepala BNPT, Komjen Eddy Hartono saat audiensi di Kantor
Pusat Kementan, Senin (9/12/2024).
Komjen Eddy menjelaskan sekitar 45 mantan narapidana yang dilibatkan
dan akan bergabung ke dalam 3 kelompok Brigade Pangan.
“Negara hadir untuk pencegahan terorisme dan kami masukkan ke Brigade
Pangan, mantan narapidana bergabung mengolah lahan, rencana ada 3
Brigade Pangan,” jelasnya.
Komjen Eddy berharap kolaborasi ini dapat berkontribusi pada program
deradikalisasi sekaligus berdampak pada ketahanan pangan. Di mana para
mantan napi menjadi lebih produktif dan tidak akan kembali terjerat
masalah terorisme.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyambut positif
kolaborasi ini. “Bapak Presiden Prabowo menargetkan kita swasembada
secepat-cepatnya. Dan kolaborasi dengan berbagai pihak merupakan salah
satu kunci untuk mewujudkannya,” jelasnya.
Brigade Pangan merupakan bagian dari program percepatan swasembada
pangan dengan melibatkan generasi muda. Satu kelompok Brigade Pangan
yang terdiri atas 15 orang akan mengelola lahan seluas 200 hektare
dengan menggunakan teknologi pertanian. Program ini tidak hanya
mendorong peran generasi muda untuk terjun di sektor pertanian, tetapi
diharapkan dapat mewujudkan gagasan swasembada pangan sesuai arahan
Presiden Prabowo Subianto.