Bandar Lampung – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung, Rabu (11/4/2018), menggelar kegiatan Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Terorisme di Masyarakat di Kota Bandar Lampung.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Lampung, Irwan Sihar Marpaung, dalam sambutan pembukaan mewakili Pj. Gubernur Lampung, menyambut baik dilaksanakannya literasi media di daerahnya. Literasi digital disebutnya sebagai langkah strategis yang dipilih BNPT untuk dilaksanakan dalam menanggulangi cyber terorism tengah mengemuka di masyarakat.
“BNPT adalah institusi yang secara resmi memiliki tugas dan tanggung jawab melaksanakan penanggulangan terorisme. Kami di daerah sepenuhnya mendukung kebijakan-kebijakan yang ditetapkan,” kata Irwan.
Irwan menambahkan, melalui literasi digital di Provinsi Lampung, peserta yang berkesempatan mengikutinya diharapkan bisa menjadi pioner dalam ikut serta melaksanakan pencegahan secara aktif. “Tadi disampaikan ke saya, peserta akan dilatih membuat konten positif. Ini menarik, semoga bisa menambah pengetahuan dan keterampilan peserta,” tambahnya.
Dalam sambutannya Irwan juga menyampaikan literasi bisa dilakukan dengan dimulai dari individu yang menjalankannya. Dia menyodorkan 4 karakter yang wajib dimiliki agar literasi berjalan dengan baik.
“Orang yang akan melaksanakan literasi harus berlaku wajar dan patut, berlaku jujur, meninggalkan kebohongan dan menyampaikan informasi berdasarkan fakta,” jelas Irwan.
Menutup sambutannya, Irwan mengingatkan kembali bahaya paham radikal terorisme dengan mengajak serta masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya pencegahannya. Keterlibatan masyarakay disebutnya akan ikut membantu keberhasilan pencegahan terorisme.
Kepala Seksi Penelitian dan Evaluasi Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Puput Agus Setiawan, mengatakan literasi digital dilaksanakan sebagai respon atas maraknya penyebarluasan paham radikal terorisme di dunia maya.
“Kami ingatkan masyarakat untuk selalu cerdas dan bijak di media sosial, tidak mudah menerima dan menyebarluaskan setiap informasi yang diterima. Usahakan menyaring setiap info sebelum sharing,” tutup Puput. [shk/shk]