Yogyakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Yogyakarta mengadakan Dialog dengan tema “Dialog Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Paham Radikal Terorisme Melalui Perspektif Sosial Budaya”, hari ini, Selasa (30/08/16). Kegiatan ini dihadiri oleh Kasubdit Kewaspadaan – BNPT Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.HI., Ketua FKPT DI Yogyakarta KH. Ahmad Muhaimin, Perwakilan Kapolda DI Yogyakarta AKBP. S. Priyono, Korem DI Yogyakarta Kolonel Helmi, Prof. Dr. Bambang Pranowo, Mantan Teroris Ali Fauzi dan beberapa undangan para Seniman, Budayawan dan Pemuda Se-Provinsi DI Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di Ballroom University Hotel Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Kasubdit Kewaspadaan BNPT, DR. Hj. Andi Intang Dulung, M.HI mengajak seniman dan budayawan kembangkan wawasan mencegah radikal terorisme dan menyamakan persepsi dan pandangan tentang potensi ancaman radikalisme dan terorisme serta upaya mencegah penyebaran paham tersebut di tengah masyarakat.
Seniman dan budayawan merupakan elemen penting dalam memberikan pencerahan di tengah masyarakat. Karenanya mereka dapat memainkan kontribusi terhadap upaya pencegahan terorisme yang tidak jarang menyalahgunakan ilmu pengetahuan terkait seni budaya sebagai topeng dan tameng berbagai aksi terorisme.
Doktor asal Makassar ini juga menegaskan bahwa terorisme adalah persoalan ideologi dan pemahaman yang salah tentang cita-cita yang tidak sesuai dengan NKRI. Meski begitu, ia menyatakan bahwa peluru tajam, penangkapan dan penegakan hukum semata dirasa bukan jalan tunggal untuk memutus aktifitas terorisme di Indonesia.
Pemerintah, melalui BNPT lebih mengutamakan kontra radikalisasi untuk memutus alur terorisme, yakni dengan membentengi masyarakat dari pengaruh paham radikal-terorisme dengan berupaya melibatkan peran dan kontribusi para seniman dan tokoh budaya.