BNPT Dorong Peningkatan Profesionalisme Pers

Jakarta –  Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berupaya melakukan pencegahan atas bertumbuh kembangnya faham radikalisme dan terorisme, salah satunya melalui media massa pers.

“Pencegahan terorisme harus melibatkan semua elemen di masyarakat, termasuk media massa pers,” kata Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen. (Pol.) Drs. Hamidin di Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Kepala Sub Direktorat Kewaspadaan BNPT, Andi Intang Dulung, mengatakan program pelibatan media massa dalam pencegahan terorisme tahun 2016 akan dirupakan dalam dua kegiatan, yaitu Visit Media serta Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme. Program ini dilaksanakan dengan menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 provinsi se Indonesia.

“Program ini merupakan realisasi dari kepakatan kerjasama antara BNPT dengan Dewan Pers. Tanggal 5 – 8 April akan dilaksanakan di DKI Jakarta,” ujar Andi.

Untuk Visit Media, lanjut Andi, kegiatan di DKI Jakarta akan mengunjungi redaksi Sindo Trijaya DM Jakarta, NET Televisi, Harian Kompas, dan media online detik.com. Sementara Diseminasi akan diselenggarakan di Hall of Blessing, ITC Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Lebih jauh Andi mengungkapkan, dari kesepakatan kerjasama antara BNPT dengan Dewan Pers telah diterbitkan Pedoman Peliputan Terorisme. “Pedoman ini yang nantinya didiseminasikan, disosialisasikan dengan dibarengi pelatihan peliputan dan penulisan berita seputar isu-isu terorisme,” ungkapnya.

Kegiatan Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme di DKI Jakarta akan menghadirkan 5 narasumber, yaitu Direktur Pencegahan BNPT Brigjen. (Pol.) Drs. Hamidin, Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo, Anggota Mejelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Willy Pramudya, Penulis Buku ‘Meliput Terorisme’ Sunudiyantoro, dan mantan terpidana kasus terorisme, Nasir Abbas.