Bogor – Bahaya radikal terorisme dapat menyasar siapa saja, maka menjadi kewajiban bersama untuk menangkal paham yang sarat dengan kekerasan tersebut. Tidak terkecuali peran perempuan yang sangat vital dalam rangka meredam penyebaran radikal terorisme, khususnya di kalangan remaja dan anak-anak.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan semakin berkembangnya arus informasi, terutama melalui media sosial, telah memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa, namun di lain pihak terbukanya arus informasi yang sedemikian pesat telah dimanfaatkan oleh sebagian kelompok untuk merongrong kedaulatan NKRI.
“Ibu adalah taman pendidikan awal bagi anak hingga usia remaja, dengan informasi yang sedemikian terbuka, maka tugas seorang ibu menjadi sangat berat, melalui media sosial pula kelompok radikal teroris menyebarkan propagandanya, oleh karenanya seorang ibu wajib cerdas menggunakan media sosial untuk memfilter pengaruh paham radikal terorisme dalam keluarga,” demikian disampaikan oleh Kasubdit Kontrapropaganda BNPT. Kolonel. Pass. Drs. Sujatmiko. Dihadapan 50 peserta kegiatan “Perempuan Bela Negara” bertempat di Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan, Rumpin, Bogor, pada Jum’at, (07/7/17).
Lebih jauh ia mengapresiasi terselenggaranya kegiatan “Perempuan Bela Negara” dan berterimakasih karene diberikan kesempatan untuk dapat memberikan pemahaman akan pentingnya kesadaran bersama bahwa ancaman radikal terorisme selalu mengintai setiap saat dan berada di sekitar kita. Oleh karenannya kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar harus ditingkatkan.