BNPT dan UNODC Gelar Semiloka Penanganan Anak-anak Terpapar Terorisme dan Ekstremisme

Bali – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) yang didukung oleh pemerintah Jepang, menyelenggarakan semiloka lintas-kawasan dengan tema, “Children Recruited and Exploited by Terrorist and Violent Extremist Groups: The UNODC Roadmap in Action” dari tanggal 3-5 Maret 2020 di Nusa Dua, Bali.

Semiloka menghadirkan para pembuat kebijakan dan praktisi dari sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan, antara lain Indonesia, Filipina, Malaysia dan Maladewa. Tujuan utama dari acara ini adalah dalam rangka diseminasi dan mendukung implementasi ‘Roadmap UNODC tentang penanganan anak-anak yang direkrut dan dieksploitasi oleh kelompok-kelompok teroris dan ekstremis berbasis kekerasan.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral BNPT, M. Zaim A. Nasution. Pada kesempatan itu, Zaim menyampaikan bahwa penanganan masalah rekrutmen dan eksploitasi anak-anak oleh kelompok teror dan ekstremis yang dampaknya terhadap keselamatan publik dan keamanan negara agar dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif.

Dalam beberapa tahun belakangan, dunia internasional menghadapi eskalasi permasalahan perekrutan dan eksploitasi anak-anak oleh kelompok teror dan ekstremis. Beberapa laporan internasional menyebutkan bahwa anak-anak kerap menjadi korban penculikan, perbudakan, eksploitasi seksual, dan indoktrinasi. Untuk itu, dibutuhkan sebuah upaya menyeluruh dan terkoordinasi dari semua elemen baik pada tingkat nasional maupun internasional untuk menanganinya berdasarkan kerangka hukum nasional maupun internasional, tambah Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral.

Menyambung pernyataan tersebut, Alexandra Martins, Coordinator of the UNODC Global Programme to End Violence against Children, menyampaikan bahwa setiap negara memiliki strategi, pengalaman, dan cara yang berbeda dalam menanggulangi permasalahan ini, tergantung pada kondisi dan konteks lokal. Hal ini dapat menjadi pelajaran berharga dan praktek yang baik bagi masing-masing negara dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran. Sejak 2015 UNODC telah secara aktif menyusun Roadmap: “Children Recruited and Exploited by Terrorist and Violent Extremist Groups, di bawah Program Global untuk mengakhiri kekerasan terhadap anak-anak (Global Programme to End Violence Against Children/END VAC berdasarkan masukan dari berbagai praktek yang dilakukan oleh berbagai negara.

Roadmap ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi negara-negara dalam upaya penanganan anak-anak yang direkrut dan dieksploitasi oleh kelompok-kelompok teroris dan ekstremis dengan kekerasan. Selain itu, UNODC menerbitkan Buku Pegangan dan tiga manual pelatihan yang menyertai buku pegangan tersebut (tentang pencegahan, rehabilitasi dan reintegrasi, dan respon keadilan yang terapkan terhadap anak-anak tersebut) dalam mendukung implementasi roadmap tersebut pada tingkat nasional secara efektif.

Semiloka selama tiga hari ini juga diharapkan dapat memperkuat kapasitas partisipan, menyempurnakan substansi roadmap melalui pertukaran praktik dan pengalaman terbaik di antara negara-negara di kawasan, serta mengidentifikasi peluang-peluang yang baik dalam menindaklanjuti dan mengimplementasi roadmap pada tingkat nasional secara efektif dan berkesinambungan.