BNPT dan Lapas Pasir Putih Beri Pelayanan Pemeriksaan Gigi Berkualitas
Kepada Napiter

Cilacap – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama
dengan Lapas IIA Pasir Putih Nusakambangan menggelar safari medis
berupa pelayanan kesehatan gigi bagi narapidana tindak pidana
terorisme di Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan pada Rabu
(8/11/2023). Puluhan napi teroris mendapatkan pelayanan dan pengobatan
gigi oleh tenaga kesehatan BNPT.

Kepala Lapas Kelas IIA Pasir Putih Enjat Lukmanul Hakim mengatakan
kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas yang berkelanjutan. Mengingat
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA termasuk kategori high risk di mana
di dalamnya ditempatkan warga binaan berisiko tinggi, Enjat Lukmanul
Hakim mengharap sinergitas melalui kegiatan ini bisa berkelanjutan
baik secara berkala maupun insidentil.

“Tentu keberadaan teman-teman dari BNPT dalam rangka mempermudah
proses deradikalisasi bagi teman-teman di Lapas Pasir Putih ini bisa
terus juga kita galang dan lanjutkan. Saya sangat berterimakasih.”
terang Enjat.

Mantan Kepala Bidang Pembinaan Narapidana Lapas Kelas 1 Tangerang itu
menyatakan bahwa hadirnya sinergitas ini juga diharapkan dan ditunggu
oleh para warga binaan lapas. Hal itu tak lepas dari motivasi dan
layanan yang diberikan kepada para warga binaan.

“Kegiatan-kegiatan seperti ini ke depan mungkin bisa lebih kita
tingkatkan tidak hanya dalam hal medis, mungkin dalam hal-hal yang
lain, bentuk yang lain, masih bisa kita diskusikan bersama dan kita
kerjakan bersama-sama,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan fisik
selain mental yang juga para warga binaan dapatkan di lapas. Mereka
diharapkan berada dalam kondisi sehat wal afiat sehingga dapat
melakukan aktivitas dengan fisik yang sehat.

Hal ini diamini oleh Kepala Seksi Identifikasi Narapidana Direktorat
Deradikalisasi BNPT RI Ahmad Fauzi. Menurutnya, pemeriksaan gigi ini
merupakan hal yang penting. Artinya, ketika para napiter mempunyai
masalah kesehatan, di situ pemerintah berusaha hadir untuk memenuhi
kebutuhan medis tersebut, yakni pelayanan pemeriksaan gigi. Dalam hal
ini, BNPT juga memberikan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan dari
pihak lapas berupa media dalam hal pendekatan kepada napiter kategori
high risk di Lapas IIA Pasir Putih agar program deradikalisasi juga
bisa berjalan.

“Cek kesehatan melalui pelayanan kesehatan khususnya pemeriksaan gigi
ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh BNPT dalam
rangka mendukung program deradikalisasi. ketika kita berusaha untuk
melakukan pendekatan secara humanis salah satunya adalah pendekatan
kesehatan, para napiter ini merasa diperhatikan oleh pemerintah,”
tutur Ahmad Fauzi.

Menurutnya, kegiatan safari medis ini memberikan dampak yang positif
berupa hubungan baik, baik dari napiter itu sendiri yang telah
terpenuhi pelayanan kesehatan giginya, dan dari pihak Lapas yang juga
terpenuhi terhadap kebutuhannya untuk memfasilitasi kegiatan terhadap
para binaan. Dengan demikian, terjadi hubungan yang baik antara pihak
napiter, pihak Lapas, dan BNPT sehingga program deradikalisasi dapat
perlahan masuk untuk dilakukan kegiatan baik itu rehabilitasi,
re-edukasi, maupun re-integrasi sosial.

“Harapannya, mereka mau dan terbuka bahwa pemerintah hadir di
tengah-tengah kesulitan ataupun kendala yang mereka hadapi. Karena
bagaimanapun juga, untuk melakukan pendekatan kepada napiter itu tidak
mudah,” tegasnya.

Ia menambahkan, pelayanan kesehatan gigi ini berawal dari informasi
bahwa banyak sekali napiter yang memiliki keluhan pada gigi. Karena
Lapas belum mempunyai fasilitas yang baik terkait pemeriksaan gigi
maka kemudian disinergikan dengan BNPT untuk memenuhi fasilitas ini.

Masalah ini juga ditegaskan oleh Dokter Madya Lapas Pasir Putih
Nusakambangan Dokter Maskur. Menurutnya, kegiatan safari medis ini
sangat membantu karena Lapas Pasir Putih tidak mempunyai dokter gigi
sehingga tidak bisa memenuhi keluhan warga binaan dengan maksimal.

“Tindakan itu memang harus dokter gigi yang harus menangani,” tegas
Dokter Maskur, Rabu (8/11/23).

“Pemeriksaan gigi memang pelayanan dasar yang harus ada di setiap lini
termasuk di lapas. Karena itu, pelayanan gigi atau medis umum dasar
harus ada di setiap UPT termasuk di Lapas Pasir Putih,” tambahnya.

Dokter Maskur mengatakan bahwa kegiatan screening kesehatan seperti
ini cukup dilakukan tiga bulan sekali. Menurutnya, karena jumlah
napiter di Lapas Pasir Putih tidak terlalu banyak, rentang waktu itu
bisa memenuhi keluhan yang selama ini dirasakan oleh warga binaan. Ia
juga sepakat bahwa sinergi antar lembaga adalah hal yang penting untuk
melancarkan program deradikalisasi.

Salah seorang napiter berinisial SH merasa bersyukur akan hadirnya
kegiatan pelayanan kesehatan ini. Menurutnya, tes medis umum seperti
ini penting diadakan untuk menunjang kesehatan tubuh para napi ketika
berada dalam Lapas.

“Alhamdulillah ini bukan hanya membantu, tetapi sangat membantu.
Teman-teman napi jelas merasa bersyukur dengan adanya kegiatan ini
karena sangat baik untuk kami. Teman-teman yang ada keluhan sakit gigi
bisa ada solusinya di sini dengan adanya kegiatan ini. Alhamdulillah,”
pungkasnya.

Kegiatan perawatan kesehatan ini tidak dikenakan biaya oleh Narapidana
dan kegiatan ini merupakan suatu hak yang diterima oleh Narapidana
untuk mendapatkan pelayanan seoptimal mungkin agar tujuan
Pemasyarakatan tercapai sebagai salah satu langkah upaya peningkatan
kualitas pelayanan di bidang kesehatan.

Pelaksanaan kegiatan berdasarkan Surat dari Direktur Jenderal
Pemasyarakatan Nomor PAS.3-UM.06.03-1042 tentang Kegiatan Safari Medis
melalui Pelayanan Kesehatan Gigi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan
Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan.

Kegiatan Safari Medis pelayanan kesehatan gigi ini dihadiri oleh
Kalapas Pasir Putih, Pejabat Struktural, Dokter dan Perawat Lapas
Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan, Perwakilan Ditjenpas, Perwakilan
BNPT, drg. Febriana Dwi Arianti dan  Perawat Gigi serta staff, Tim
Tanggap Darurat Lapas Pasir Putih dan Regu Penjagaan Lapas Kelas IIA
Pasir Putih Nusakambangan. Kegiatan berjalan lancar dan aman sesuai
SOP Lapas High Risk Pasir Putih Nusakambangan Kanwil Kemenkumham
Jateng.