Surabaya – Paham radikal dan terorisme masih terus berkembang di negara kita dan menjadi momok yang menakutkan. Karena tidak ada satupun dari kita yang terbebas dari ancaman paham radikal terorisme tersebut, karena kelompok yang mengajarkan paham kekerasan ini melakukan propaganda dengan berbagai cara.
Tidak hanya generasi muda saja yang mudah terpengaruh propaganda paham radikal terorisme. Bahkan kalangan generasi tua pun tidak tekecuali kaum perempuan pun juga sudah ada yang terpapar paham radikal terorisme
Untuk itu bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional sedunia yang jatuh pada 8 Maret 2017, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Jawa Timur mengajak kaum wanita yang ada di Jawa Timur untuk mengikuti acara “Rembuk Kebangsaan”.
Acara yang mengambil tema “Perempuan Pelopor Perdamaian” ini digelar di Hotel Elmi Surabaya pada Kamis (9/3/2017) ini dihadiri 50 kaum perempuan baik dari kalangan pendidikan, ormas, tokoh perempuan Jawa Timur dan sebagainya.
“Pelibatan kaum perempuan dalam pencegahan paham radikal terorisme sangat diperlukan karena kaum perempuan merupakan sumber daya manusia yang juga harus dikembangkan potensinya untuk mendukung program kebangsaan berkelanjutan,” Ketua FKPT Jatim, Kombes Pol. Drs. Saubar Isman, SH, M.Hum, M.Pd, M.Sc dalam laporan kegiatannya.
Dirinya mengatakan, pelibatan kaum perempuan di acara tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kepada perempuan tentang hubungan antara kecintaan kepada bangsa dengan perempuan sebagai pelopor perdamaian dalam pencegahan paham radikal terorisme
“Tujuan lainnya yakni untuk memberikan pemahaman kepada para perempuan mengenai pentingnya kearifan lokal masing-masing dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dan BNPT bersama perempuan akan memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan karakter manusia Indonesia yang mencintai tanah air dan bangsanya,” ucapnya..
Untuk itu menurutnya, dengan adanya kegiatan ini dapat berdampak terhadap meningkatnya komunikasi yang humanis dan rasa saling percaya antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi ancaman kelompok radikal terorisme.
“Diharapkan juga meningkatnya daya tangkal masyarakat kaum perempuan terhadap pengaruh paham radikal terorisme dan dapat memperkaya wacana kebijakan dan strategi pencegahan terorisme di daerah,” ujarnya mengakhiri.