Sigli – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mengajak masyarakat Aceh untuk terlibat langsung dalam penanggulangan terorisme. Hal itu diwujudkan dalam Dialog Pelibatan Masyarakat Dalaam Penanggulangan Paham Radikal dan Terorisme di Provinsi Aceh yand digelar di Aula SMKN 2 Sigli, Kabupaten Pidie, Kamis (14/4/2016). Dialog itu diikuti kurang lebih 200 peserta yang sebagian besar dai dari beberapa kabupaten di sekitar Pidie.
Kegiatan itu dihadiri dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Pidie, M. Iryawan, SE dan menyajikan narasumber antara lain Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Pol Drs. H. Herwan Chaidir, Besar UIN Sumatra Utara Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA, Masu’d Halimin dari The Nusa Institute, Kesbangpol Provinsi dan Kabupaten, serta para dai. Acara tersebut dibuka langsung oleh bapak wakil bupati Pidie.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kabupaten Pidie M. Iryawan, SE mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan dialog di kalangan da’i ini. Menurutnya, ancaman paham radikal terorisme sangat besar, sehingga dibutuhkan berbagai macam upaya untuk membendungnya.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjaga perdamaian di Aceh dan mencegah secara dini bahaya paham radikal dan terorisme di Kabupaten Pidie secara khusus dan Aceh secara umum. Kegiatan ini sangat penting untuk mengantisipasi propaganada-propaganda media yang tidak bertanggung jawab,” ujar Iryawan.
Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Pol Drs. H. Herwan Chaidir mengungkapkan bahwa paham radikal dan terorisme muncul karena pemahaman agama yang sangat dangkal dan sangat tekstual. Banyak dari mereka belajar agama hanya dari media sosial dan buku-buku.
“Untuk itu kami dari BNPT mengajak warga Pidie dan Aceh agar mewaspadai paham radikal dan terorisme mulai dari lingkungan keluarga masing-masing dan meningkatkan pemahaman nilai-nilai pancasila,” kata Brigjen Herwan.
Sementara Ketua FKPT Provinsi Aceh Prof. Dr. H. Yusni Sabi, PhD menjelaskan kegiatan kali ini terlaksana atas bantuan beberapa pihak khususnya Kesbangpol di Kabupaten Pidie. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Provinsi Aceh khususnya warga kabupaten Pidie dalam mewaspadai paham radikal dan terorisme.
Menurutnya, tujuan kegiatan inia dalah meningkatkan kapasitas da’i, dari segi wawasan retorika, wawasan substantif, wawasan global dan ienternasional dengan memanfaatkan berbagai teknologi informasi dan komunikasi yang ada saat ini. Juga peningkatan kapasitas da’i, dari segi penyusunan materi dakwah yang bernuansa rahmatan li’alamin dan moderat seperti tema persamaan sesama manusia dan ukhuwah insaniyah dan ukhhuwah islamiyah, kemajemukan, perbedaan pendapat, toleransi dan sebagainya.
Di tempat yang sama, Prof. Dr. Syahrin Harahap memberikan paparan tentang alasan mengumpulkan para dai dalam kegiatan ini. Ia menilai dai sangat tepat sebagai ujung tombak untuk memberikan pemahaman agama Islam yang benar di tengah masyarakat.
“Da’i merupakan ujung tombak bagi umat Islam dalam memberikan pemahaman agama. Ketika Da’i menyampaikan ajaran agama yang benar, maka tidak akan ada paham radikal dan terorisme di Aceh,” terang Prof. Syahrin.
Selain itu juga hadir narasumber lain, Mokhtar (Kepala Dinas Syariat Islam Banda Aceh). Ia menegaskan bawha perdamaian Aceh merupakan tanggung jawab semua masyarakat Aceh. “Kita semua, kita harus bersama-sama dalam menghalau berbagai paham radikal dan terorisme di Aceh. Jangan biarkan paham radikal melukai dan mengoyak wagra Aceh, mari perkuat silaturahim,” tegasnya