BNPT Bersama Penyuluh Agama Kemenag Hadang Paham Radikal Terorisme

Bertempat di Surabaya (15/6)Deputi Pencegahan,Perlindungan dan Deradikalisasi melalui Subdit Kontra propaganda Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Kementerian Agama melaksanakan Dialog Penyuluh Agama dalam Pencegahan Paham Radikal Terorisme Se-Wilayah Jawa Timur yang dihadiri 300 orang penyuluh agama yang tersebar se provinsi Jawa Timur.

Kegiatan BNPT bersama dengan Kemenag ini dilakukan dengan Melibatkan penyuluh agama untuk menyamakan persepsi pencegahan paham radikal terorisme, memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang paham radikal terorisme, dan membangun daya tangkal masyarakat khususnya kepada penyuluh agama melalui dialog terhadap paham radikal terorisme serta menggelorakan prinsip bela negara, setia dan cinta NKRI.

Acara yang dimulai sejak Pukul 09.00 sampai sore hari ini diawali dengan sambutan Inspektorat BNPT Dr. Amrizal, M.M, sekaligus membuka rangkaian kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan dialog yang terbagi dua session dengan menghadirkan nara sumber yang memiliki kompetensi diantaranya Kepala Puslitbang Bimas dan Layanan Keagamaan, Kementerian Agama RI Dr. H. Muharram Marzuki, M.A., Ph.D.Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Ir.Hamli,M.E,Kepala Balai Penelitian Agama Semarang, Kemenang RI Prof.Dr. Koeswinarno, Wakil Sekretaris Komisi Kerukunan Umat Beragama MUI Dr. Abdul Muqsith Ghazali, Kasubdit Kontra Propaganda, Kol. Pas. Sujatmiko, Kabag TU Kanwil Kemenang Jatim Drs. H. Amin Machfud, M.Pd.I dan menghadirkan Mantan Teroris Kurnia Widodo, S.T.

Kol. Pas sujatmiko sebagai Kasubdit kontra propaganda pada sesi laporan kegiatan mengatakan kelompok radikal terorisme kerap kali menggunakan agama sebagai alat justifikasi dalam melakukan aksi kekerasan dan teror sehingga Sinergitas BNPT dengan Kemenag sangat strategis dalam rangka mencegah dan menghadang penyebaran paham radikal terorisme yang semakin masif di tengah masyarakat.

Paham radikal terorisme yang lahir dari kedangkalan berpikir agama dan memandang secara sempit dari ajaran didalam agama,dan ini bisa berdampak besar terhadap lingkungan hubungan beragama,bermasyarakat dan berbangsa.

Dari kegiatan ini diharapkan akan menghasilkan program bersama dan membentuk persamaan persepsi serta langkah bersama baik tindakan preventif,preemtif maupunĀ  antisipatif dari penyebaran paham radikal terorisme,bagaimana pun penyuluh agama memiliki peran sentral dan strategis kepada umat karena terkait dengan tugas-tugas utamanya,yaitu membimbing, membina, memberdayakan dan mengembangkan umat.