Ternate — Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol Herwan Chaidir memberikan informasi tentang terorisme di Indonesia. Diakuinya terorisme tidak punya landasan dalil yang pas untuk alasan menjalankan pengrusakan oleh mereka (teroris,red) dimuka bumi ini.
“Apa hak seseorang mengkhafirkan orang lain? Sementara yang mengkhafirkan juga tidak terlalu paham agama,” ucap mantan Kabid Pencegahan Densus 88 AT Polri ini, dalam pembukaan Dialog Pelibatan Masyarakat Dalam Mencegah Paham Radikal dan Terorisme Melalui Perspektif Ekonomi di Provinsi Maluku Utara, Kamis (16/6/2016).
Langkah konkrit yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan turun tangan langsung, tidak hanya berdiam diri melihat ada beberapa kelompok masyarakat yang mencoba menciptakan ketakutan atau aksi teror terhadap orang lain. Dalam hal inilah BNPT melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme menyentuh langsung seluruh daerah yang ada di Indonesia.
“BNPT lahir di bumi Indonesia ini untuk bersama masyarakat menghalau paham radikalisme, tidak akan mengizinkan kelompok-kelompok teroris untuk hidup dan berkembang di Indonesia,” tegas Herwan.
Dalam kesempatan ini Herwan juga sempat mengucapkan selamat kepada Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian yang resmi ditunjuk menjadi calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo.
“Hari ini BNPT akan memiliki 3 (tiga) mantan pucuk pimpinan semenjak berdirinya, setelah tadi pagi Presiden Jokowi resmi meminta Pak Tito menjadi Kapolri, selamat dan sukses untuk Pak Tito,” yang disambut tepuk tangan oleh para peserta kegiatan.