Tanjung Selor – Untuk yang ketiga puluh dua kalinya BNPT membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme ( FKPT). Forum ini merupakan kumpulan tokoh masyarakat di sebuah propinsi yang menjadi “kepanjangan tangan” BNPT dalam upaya pencegahan terorisme. Berbagai unsur kemasyarakatan, seperti unsur ulama, perempuan, pemuda, dan media, berbagi peran dan tugas dalam pencegahan terorisme.
FKPT dibentuk di setiap propinsi yang ada di Indonesia. Hingga akhir tahun 2015, BNPT menargetkan pembentukan FKPT di 32 Propinsi. Kaltara (Kalimantan Utara) merupakan propinsi termuda (ke-34) yang kini sedang dalam proses FKPT. Kaltara merupakan FKPT ke-32 yang dimiliki oleh BNPT. Setelah Kaltara, Propinsi Papua dan Papua Barat menjadi pekerjaan rumah berikutnya untuk dibentuk FKPT pada tahun 2016.
Dalam acara pembukaan dan diskusi singkat mengenai terorisme yang dipimpin oleh Direktur Pencegahan Brigjen Pol Hamidin, terungkap kesadaran pentingnya pembentukan FKPT di wilayah Kaltara. Sebagai Propinsi yang terletak di wilayah perbatasan dengan negara tetangga, Kaltara menjadi singgahan para pelaku terorisme di Indonesia. Dari beberapa kasus terorisme yang pernah terungkap jalur laut dari Mindanao Filipina lalu masuk ke wilayah Sabah Malasyia dan setelahnya menyusup ke Indonesia lewat Kaltara adalah jalur tikus penyelundupan teroris. Lalu selepas dari Kaltara para pelaku terorisme menyebrang ke Poso Sulawesi melalui jalur laut.
Karena itu pencegahan terorisme di Propinsi Kaltara memiliki tantangan tersendiri. Masyarakat di propinsi termuda di Indonesia ini perlu bahu membahu dan bekerja sama dengan berbagai pihak agar pengaruh paham radikal terorisme tidak merusak warga Kaltara