Kamis (29 Oktober 2015). Bertindak sebagai keynote speaker, kepala BNPT Komjen Pol Drs. Saud Usman Nasution M.H, mengajak seluruh peserta workshop yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini untuk memperkuat persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan bangsa. Ia menuturkan bahwa kegiatan wokrshop kali ini dimaksudkan sebagai upaya mendidik generasi muda agar mampu menyatukan visi dan misinya dalam menjaga perdamaian di negeri ini. Khususnya untuk saat ini, munculnya kelompok-kelompok yang mengkhianati demokrasi dengan memajang ilusi negeri khilafah merupakan tantangan yang harus ditanggulangi bersama. Pada titik inilah peran pemuda dibutuhkan, terutama karena pemuda adalah penerus bangsa di masa mendatang.
Kepala BNPT itu juga menyatakan bahwa kasus terorisme tidak hanya bisa ditanggulangi dengan penegakan hukum (hard approach), tetapi juga dengan pendekatan yang bersifat soft approach. Hal ini dikarenakan terorisme bukan saja masalah aksi anarkis, tetapi juga ideologi kekerasan yang tertanam dalam kepala dan hati para teroris.
Karenanya kegiatan dalam bentuk workshop yang diselenggarakan di Arjuna Hall di gedung Joga Expo Center (JEC) ini dimaksudkan untuk merubah pola pikir masyrakat –utamanya yang sudah terpengaruh radikalisme—menuju pemikiran yang damai dan konstruktif.
Penyebaran paham radikal dan teror banyak dilakukan di dunia maya, hal ini dilakukan dengan menyebarkan konten-konten negatif yang menyesaki dunia agar masyarakat menjadi resah dan marah. Dengan alasan itu, BNPT kemudian menggandeng para pegiat dunia maya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk bersama-sama melawan trend negatif di dunia maya dengan konten-konten positif yang mencerahkan dan mencerdaskan masyarakat.
Di akhir pidatonya, Saud mengajak seluruh peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai komunitas pemuda dan pegiat dunia maya untuk bersama-sama mencegah terorisme, karena menjaga perdamaian dan ketentraman adalah tugas kita semua.