BNPT: Bahaya Terbesar Terorisme, Serangan Pola Pikir Masyarakat

Mamuju – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di kota Mamuju Sulbar melaksanakan kegiatan “Literasi Media Sebagai Upaya Cegah Dan Tangkal Radikalisme Dan Terorisme,” Kamis, (24/8/2017). Dalam Kegiatan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat di Mamuju Dihadiri oleh Deputi I BNPT Mayjen TNI Abdurrahman Kadir sebagai narasumber sekaligus membuka acara.

Dalam sambutannya Rahman mengatakan bahwa kelompok radikal terorisme saat ini selalu mengalami perubahan. Sistem operandi, modus, ancaman, serta jaringan maupun sasaran dan target dari aksi teror terus berubah.

Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai segala bentuk ancaman tersebut. Dari berbagai perubahan pola tersebut, hal yang patut di waspadai adalah pergeseran paradigma dari sasaran fisik kepada pola pikir, kelompok radikal terorisme secara massif menyebarkan propaganda melalui media sosial untuk mempengaruhi pikiran masyarakat.

Lulusan Akmil 1984 ini mengungkapkan bahwa beberapa tahun terakhir, gejala pergeseran paradigma ini dapat dilihat dari banyaknya propaganda radikal yang bernuansa kebencian, penghasutan, permusuhan, dan ajakan kekerasan. Sasarannya untuk menyerang pola pikir dan cara pandang masyarakat.

“pergeseran paradigma ini menemukan momentumnya dengan pemanfaatan kemajuan teknologi khususnya media internet sebagai media propaganda, recruitment dan kepentingan aksi teror lainnya,” ujarnya.

Karenaitulah, Penggunaan strategi kontra radikalisasi yang dilakukan BNPT diperuntukkan sebagai upaya melakukan penangkalan paham dan gerakan terorisme kepada masyarakat. Harapannya tingkat kewaspadaan dan daya tahan masyarakat semakin tinggi.

Program kontra radikalisasi dilaksanakan dengan cara mengkoordinasi instansi pemerintah, memberdayakan kekuatan masyarakat sipil dan mantan terorisme serta memberdayakan media online dalam penangkalan paham radikal dan terorisme melalu dunia maya.

Dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat, tidak bisa di pungkiri jika media online memberikan pengaruh yang sangat luas bagi pembacanya. Pembaca situs berita itulah yang menjadi target utama dari media radikal terorisme yang ingin menyebarkan paham radikal terorisme.

Oleh karenannya, Rahman menekankan pentingnya seluruh masyarakat untuk mengetahui modus operandi yang dilakukan oleh kelompok radikal terorime, sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh paham radikal terorisme.