Sidoarjo – Jawa Timur masih menjadi wilayah potensial bagi tumbuh kembang paham kekerasan dan terorisme. Penangkapan tiga orang terduga teroris di Surabaya pada 8 Juni lalu menunjukkan bahwa kelompok radikal terorisme telah masuk ke wilayah Jawa timur.
Tak ingin paham radikal menyebar, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Dialog dengan tema “Silaturahmi Tokoh Masyarakat Dengan BNPT dalam rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme”. Kegiatan dimaksudkan untuk mengajak masyarakat turut aktif melakukan pencegahan paham radikal di masyarakat.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain; Kasubdit Kewaspadaan BNPT, Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.HI., Guru Besar UIN Syarief Hidayahtullah, Pro. Dr. KH. Ahmad Syafi’I Mufid, Mantan Kombatan kelompok teroris, Yusuf Anis dan Sekretaris MUI Jawa Timur, (Mecegah Paham radikalisme dengan Kearifan Lokal di wilayah Jawa Timur) serta beberapa undangan para Tokoh Masyarakat, Agama, Pendidikan, Instansi Pemerintah, Mantan NII dan Kombatan di Provinsi Jawa Timur khususnya wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Selain bertujuan untuk mempererat hubungan silahturahmi antara Tokoh Masyarakat Sidoarjo, Pemerintah Daerah dengan BNPT, dialog yang dihelat di Hotel Utami ini juga dimaksudkan untuk menjalin kerjasama dan menggali berbagai pendekatan dalam melakukan upaya mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat, khususnya Kabupaten Sidoarjo.
Sehingga ke depan, berbekal pengetahuan yang baik tentang bahaya radikalisme dan terorisme, masyarakat memiliki daya cegah dan kewaspadaan yang tinggi. Dengan begitu radikalisme dan terorisme tidak akan mendapat tempat di tengah masyarakat.