Gorontalo-Acara Workshop Video Pendek yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo mengajak partisipasi generasi mudq dalam melawan propaganda terorisme. Kegiatan yang diadakan di SMA Negeri 1 Limboto ini dibuka dengan upacara pengibaran bendera merah putih dengan pembina upacara Dr. Hj. Andi Intang Dulung M. HI Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat (3/5/2018).
“Lomba video pendek BNPT ditahun ini tetap kami pertahankan di tahun 2018 ini karena kami melihat dampak positif dari pelaksanaannya, selain itu adanya atensi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui kantor Staf Presiden. Video karya tahun 2016 salah satu yang dipilih untuk diputar secara serentak di 800 jaringan boskop XXI se-Indonesia pada hari lahir Pancasila, karena muatannya dianggap dapat membangkitkan nasionalisme.” terang Intang.
Dalam melawan terorisme BNPT lebih mengedepankan pendekatan lunak d(Soft Approach) yang salah satunya dengan pembuatan video pendek ini. Menurutnya, dari tahun 2016 sudah ada 1200 video yang dihasilkan oleh pelajar SMA se-Indonesia dan siberluaskan di media sosial dan disaksikan kurang 22 juta orang.
Dalam acara workshop video pendek BNPT dengan tema “ Menjadi Indonesia” Andi menuturkan bahwa pendekatan Soft Approach terbagi dalam dua program yakni program deradikalisasi dengan pembinaan terhadap narapidana terorisme, mantan napiter, keluarga bahkan jaringannya yang berada di dalam lapas maupun yang di luar lapas. Kedua Kontraradikalisasi yaitu dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk menangkal pengaruh paham radikal terorisme di lingkungan masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kontra radikalisasi untuk menangkal paham radikal terorisme dengan gaya anak muda. BNPT melibatkan siswa dan generasi muda untuk mengambil bagian dalam melawan terorisme dengan bahasa dan gaya anak muda.
Video pendek, menurut Andi, sangat efektif sebagai sarana memberikan pemahaman kepada generasi muda. Dengan memperbanyak produk video ini diharapkan mampu meningkatkan nasionalisme generasi muda dan mencegah penyebaran ideologi radikal terorisme.
“Mari jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk merekatkan kebersamaan dan solidaritas kita dalam melawan berbagai bentuk ancaman kekerasan yang dapat menggangu kedaulatan bangsa.” tutup Andi.