Bandung-Mudahnya penyebaran konten berita dan informasi hoax menjadi fenomena saat ini. Media nasional yang sebelumnya menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat kini malah cenderung menampilkan berita dan informasi yang kadang belum terbukti kebenarannya. Apalagi masih ada media yang mendahulukan kepentingan kelompok sehingga mencemari kode etik jurnalistik itu sendiri.
Demikian yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, saat mendatangi kantor redaksi SKTV dan Tribun Jabar sebagai bagian dari Visit Media yang diselengarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahaan Terorisme (FKPT) Jawa Barat dalam rangka Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme, Bandung (27/09/2017).
Dalam kesempatan ini Ia juga menyinggung fenomena lonewolf yang terjadi saat ini. Masyarakat dapat mudah terpapar paham radikalisme dan terorisme, bahkan bisa mempelajari cara pembuatan bom hanya melalui internet.
Karenanya, Stanley, demikian panggilan akrabnya, berharap adanya kontribusi dari media lokal dalam menangkal radikalisme dan terorisme dengan mulai berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap media nasional. Media lokal diharapkan menjadi media pembanding dalam mengklarifikasi kebenaran konten informasi dan berita yang tersebar liar di tengah masyarakat.
“kami berharap teman-teman media, khususnya jaringan televisi dan media lokal bisa menjadi mitra strategis dan menjadi semacam penangkal dan peredam berkembangnya isu dan ideologi radikal terorisme, juga sebagai filter dan verifikator dari berita-berita yang berkembang, sehingga berita-berita dan informasi yang bersifat hoax bisa ditangkal.” tegas Yosep.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Media Massa FKPT Jawa Barat Yasin Dilla, Sekretaris FKPT Jawa Barat Dr. Phil Gustiana, Bendahara FKPT Jawa Barat H. Ayi Sofyan serta paraktisi jurnalis Willy Pramudya.