BNPT Ajak Masyarakat Banten Cegah Terorisme Dengan Basis Ekonomi

Banten – Radikalisme dan Terorisme bukan saja persoalan kesalahan dalam memahami ajaran agama, ada banyak faktor lain yang ikut memantik munculnya paham kekerasan ini. Salah satu faktor yang dianggap memainkan peran penting adalah ekonomi. Kondisi hidup yang tidak berkecukupan dipandang kerap memunculkan pemikiran-pemikiran keliru yang mengarah pada radikalisme dan terorisme.

Karenanya, salah satu upaya untuk meredam radikalisme dan terorisme adalah dengan memberi perhatian khusus pada faktor ekonomi. Hal ini yang mendasari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang datang ke Banten hari ini, Selasa (04/10/16), untuk mengajak masyarakat sekitar melakukan pencegahan radikalisme dan terorisme dengan basis ekonomi.

Seperti disampaikan oleh Bagus Aryo, pakar ekonomi UI yang hadir sebagai narasumber, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran radikalisme dan terorisme, salah satunya ialah dengan memaksimalkan basis ekonomi. Narapidana terorisme dipandangnya banyak yang tidak memiliki skill atau keahlian untuk memperbaiki kondisi ekonomi, karenanya ketika mereka keluar dari lapas, mereka tidak memiliki banyak pilihan. Hal ini yang kerap menyeret mereka untuk jatuh kembali ke kubangan terorisme yang sama.

Karenanya ia meminta kerjasama masyarakat untuk ikut membantu para napi terorisme, utamanya setelah mereka selesai menjalani masa hukuman, agar dapat meningkatkan kemampuan untuk perbaikan ekonomi. Ini bisa dilakukan dengan menerima mereka sebagai karyawan, atau jika mereka ingin berwirausaha, masyarakat bisa membantunya dengan memberikan bantuan pinjaman modal.

Kerjasama seperti di atas dirasa penting untuk dilakukan, kondisi ekonomi yang stabil dipercaya akan menjadi benteng yang ampuh untuk melindungi mereka dari bujuk rayu radikalisme-terorisme. Pemerintah pun terus berupaya untuk mempersiapkan para napi terorisme dengan berbagai ketrampilan yang akan berguna bagi mereka ketika kembali ke masyarakat nanti. Perbaikan ekonomi menjadi salah satu kunci, disamping pula perbaikan pemahaman terhadap ajaran agama, agar masyarakat benar-benar lepas dari bahaya radikalisme dan terorisme.