BNPT Ajak Mahasiswa UNNES Perangi Radikalisme Dalam Bungkus Hoax.

Semarang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali mengunjungi Semarang dalam rangka mengajak seluruh komponen Civitas akademika Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk memerangi bahaya laten radikalisme dalam bungkus hoax yang tersebar di dunia maya. Kegiatan kali ini BNPT akan bekerjasama dengan MetroTV yang dikemas dalam acara News Inside Story (NSI) Metro On Campus dengan tema “Say No To Hoax” yang akan dilaksanakan di kampus UNNES Semarang, pada Jum’at, (28/04/2017). Hadir sebagai narasumber Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, Dan Deradikalisasi BNPT, Nukman Luthfie, Eka Gustiwana, dipandu oleh presenter Aviani Malik.

Penggunaan internet melalui berbagai flatform media sosial bukan hanya sekedar gaya hidup, namun telah menjadi kebutuhan masyarakat saat ini. Hampir dipastikan masyarakat dari berbagai lapisan telah terhubung melalui dunia maya. Interaksi yang terjadi bukan hanya sebatas komunikasi, namun melalui dunia maya berbagai informasi telah tersedia. Kemudahan yang didapatkan melalui dunia maya tidak selalu berdampak positif semua bergantung kepada pengguna.

Informasi yang tersebar di dunia maya sangat bermanfaat bagi masyarakat terlebih bagi mahasiswa yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi. Melalui dunia maya semua bidang keilmuan dapat di akses secara mudah di mana pun dan kapan pun. Hanya saja tidak semua pengguna dunia maya dapat selektif dan cerdas dalam memilah informasi yang tersebar di dunia maya. Oleh karenanya banyak sekali informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau dalam bahasa kekinian disebut hoax.

Persebaran hoax belakangan ini sangat meresahkan bahkan dapat mengakibatkan terganggunya stabilitas negara. Hoax juga telah dimanfaatkan oleh kelompok radikal terorisme untuk menyebarkan berbagai propaganda memecah belah persatuan bangsa.

Melalui kegiatan NSI Metro On Campus di UNNES Semarang, BNPT mengajak mahasiswa untuk terlibat secara aktif bersama – sama melakukan pencegahan berkembangnya hoax. Harapannya mahasiswa sebagai benteng agar sebaran paham radikal terorisme dapat dicegah di neger ini.