Kairo – Pemuda telah lama menjadi incaran rekrutmen kelompok terorisme, karenanya pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan berbagai upaya untuk membentengi generasi muda dari bahaya radikalisme dan terorisme. Termasuk pemuda yang perlu dilindungi adalah mereka yang tinggal di luar negeri. Dalam rangka pencegahan itulah BNPT mengunjungi Perhimpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Mesir hari ini.
Dalam paparannya, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir Mesir mengajak mahasiswa dan mahasiswi agar turut memainkan peran yang lebih besar dalam upaya memerangi terorisme di tanah air. Dikatakan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki kemampuan yang sangat besar dalam membendung pengaruh-pengaruh radikalisme karena ilmu pengetahuan agama yang dimiliki.
Deputi I itu menjelaskan bahwa masalah utama yang dihadapi oleh BNPT dalam menjalankan tugas adalah minimnya kelompok moderat Islam yang turut memberikan kontribusi dalam menanggulangi fenomena ekstrimisme di tanah air, khususnya yang terkait dengan penyebaran paham-paham ekstrimisme di dunia maya.
Saat ini dunia maya dipenuhi dengan konten-konten negatif tentang propaganda-propaganda yang mengajak masuk ke dalam pemahaman-pemahaman yang ekstrim. Di sinilah dibutuhkan tenaga-tenaga yang memiliki pengetahuan agama yang kuat untuk turut menyampaikan kepada masyarakat tentang ajaran Islam yang sebenarnya jauh dari kekerasan dan fitnah-fitnah yang merusak.
Saat ini masyarakat cukup kritis terhadap kegiatan-kegiatan pemerintah termasuk kegiatan yang diselenggarakan oleh BNPT. Akhir akhir ini bahkan berkembang asumsi di masyarakat bahwa BNPT gagal menjalankan tugas menanggulangi radikalisme dan terorisme, khususnya setelah kejadian bom Thamrin baru-baru ini. Nahkoda kedeputian satu BNPT itu menjelaskan bahwa badan negara ini telah banyak melakukan kegiatan yang berimbas positif, khususnya dalam menyadarkan aktor-aktor terorisme di tanah air dan mengajak mereka turut serta dalam menyadarkan teman-temannya yang masih berpaham ekstrimisme terorisme.
Para peserta diskusi dalam sebuah sesi tanya jawab menyatakan bahwa Islam saat ini telah diselewengkan oleh kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama. Karena itu mereka memuji upaya-upaya penanggulangan terorisme yang dilakukan oleh BNPT.