Langkat – Propaganda paham radikalisme dan terorisme telah menjadi musuh bersama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan disinyalir saat ini penyebaran paham radikalisme dan terorisme sudah berkembang di tempat-tempat ibadah.
Untuk itulah, BNPT sebagai lembaga pemerintah yang bertanggungjawab dalam mencegah dan menanggulangi terorisme terus melakukan sosialisasi khususnya untuk kalangan dai dan imam masjid. Kali ini, BNPT bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Tengah Bidagn Agama mengajak para dai se-Kabupaten Langkat dalam Dialog Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme di Kalangan Dai di Langkat, Sumatera Utara, Selasa (10/5/2016).
Kegiatan itu menghadirkan narasumber Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, Kasubdit Kewaspadaan BNPT Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.Hi, dan Ketua MUI Sumatera Utara Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA.
Dalam sambutannya, Kasubdit Kewaspadaan BNPT Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.Hi mengatakan peran aktif para dai se-kabupaten Langkat dalam pencegahan teroris sangat produktif. Menurutnya, dai memiliki peran strategis sebagai penyambung lidah ke masyarakat dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme.
“Dai itu adalah mitra strategis kami dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme karena mereka langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ujar Hj. Andi Intang Dulung.
Sementara itu, Nasaruddin Umar dalam paparanya mengungkapkan bahwa kemajuan agama islam di daerah-daerah barat menjadi salah satu pemicu munculnya aksi terorisme di berbagai negara, dan di indonesia. Untuk itu, pemahaman tentang agama Islam Rahmatan Lil Alamin harus terus diberikan dalam membendung berbagai propaganda radikalisme yang mengatasnamakan agama Islam.
“Saya meragukan keislaman orang-orang yang terlibat dalam paham radikalisme dan terorisme, cara padang mereka terhadap agama sangat kaku dan tekstual,” kata Nasaruddin.
Disela-sela dialog, Ketua DMI Langkat Iskandar, M.si menyampaikan pernyataan sikap untuk ikut serta dalam penanggulangan terorisme di Kabupaten Langkat. DMI langkat siap melakukan penanggulangan terorisme dalam berdakwah di masjid-masjid.
Ketua FKPT Sumut Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA, menilai dai memiliki tanggung jawab moral dalam menyampaikan dakwah bahwa terorisme bukanlah islam dan islam itu bukan terorisme,” tegas Syahrin juga Ketua MUI Sumatera Utara.
Di tempat yang sama, mantan teroris Khairul Ghozali menegaskan bahwa terorisme bukanlah karena masalah ketidakadilan maupun kemiskinan. “Saya selaku mantan jihadis sangat paham bahwa pelaku terorisme murni karena doktrin, bukan yang lain,” papar Khairul Ghozali dalam penyampaian testimoninya.
Pemeritah Kabupaten Langkat melalui staf ahli Bupati Langkat, Drs. H. Amir Hamzah, Si mengapresiasi tigngi atas kegiatan dialog ini. “Kami selaku pemerintah daerah siap ikut serta dalam penanggulangan terorisme, khususnya di Kabupaten Langkat.” tutur Amir Hamzah.
Dialog tersebut di ikuti oleh 210 Da’i dari Kabupaten Langkat dan sekitarnya. Diharapkan dari kegiatan tersebut agar para Da’i dan masyarakat Langkat ikut serta bersama BNPT dalam penanggulangan terorisme.