Yogyakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) baru saja mendapat pimpinan baru yakni, Komjen Pol Drs. Suhardi Alius, MH, meski begitu bukan berarti program-program yang sudah dijalankan pemimpin sebelumnya kendur. BNPT tetap gencar melakukan program kontra radikalisasi di sejumlah daerah di Indonesia dalam upaya melakukan pencegahan paham radikal terorisme.
Ini tampak dari kegiatan BNPT hari ini Selasa, (26/07/2016), di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), BNPT menggelar dialog dengan menggandeng para Da’i. Dialog ini akan membahas peran serta pemetaan isu radikalisme yang ada di Provinsi DIY, selain itu para peserta juga mendapatkan referensi baru dalam melakukan dakwah secara baik dan sesuai dengan semangat utama Islam, yakni rahmatan lil alamin.
Dalam konteks pencegahan radikalisme dan terorisme, da’i memiliki peran yang sangat signifikan karena merekalah yang memiliki fungsi untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama ke masyarakat, karenanya para da’i harus memiliki semangat yang sama dalam menyampaikan ceramahnya, yakni semangat damai untuk kemaslahatan bersama.
Ketua FKPT DIY, KH. Abdul Muhaimin menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini, menurutnya da’i dapat mengambil peran dalam menghalau pengaruh buruk ajaran kekerasan. “Meskipun sulit di tepis, tapi harus kita bersama-sama mengkonter perkembangan paham ini, saya kira kehadiran para da’i dalam dialog ini sangat strategis untuk menghalau dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai ajaran ekstrim ini” katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Agama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY, Abdul Mu’thi Fitriyanto mengatakan lembaga dakwah dan da’i memiliki peran yang sangat positif dalam mengkonter isu terorisme yang terus berkembanmg selama ini, sebab mereka bersentuhan langsung dengan lapisan masyarakat.
“Aksi yang dilakukan lembaga dakwah dan juga da’i ini tentunya akan melahirkan sebuah proses deradikalisasi secara langsung di tengah-tengah masyarakat” ujanya.