Jakarta – penyebaran paham radikal dan terorisme yang menghalalkan penggunaan kekerasan telah menjadi ancaman nyata, bukan saja lantaran hal ini melanggar hukum yang berlaku, lebih dari itu paham kekerasan bertentangan dengan nilai-nilai utama agama. Prof. Dr. Nasaruddin bahkan menyatakan bahwa kelompok radikal terorisme sebenarnya sedang menyandera Islam dan berusaha sebisa mungkin untuk mengubah wajah asli Islam.
“Mereka berusaha mengubah wajah Islam menjadi anarkis serta bernuansa terorisme,” ungkapnya saat mengisi Dialog Pelibatan Da’i Dalam Rangka Pencegahan Radikalisme-Terorisme yang diadakan BNPT di Jakarta hari ini, Rabu (20/04/16).
Imam besar masjid Istiqlal itu juga menjelaskan bahwa paham kekerasan sangat bertentangan dengan ruh asli islam, yakni rahmatan lil alamin atau berkah untuk semesta alam. Karenanya ia mengajak 250 da’i yang menghadiri kegiatan ini untuk menolak segala bentuk kekerasan, sekalipun itu diatasnamakan agama,.
“Apapun yang menghalalkan kekerasan, wajib ditolak,” tegasnya.
Sementara Firdaus Syam, MA., Ph.D yang juga didapuk menjadi pembicara mengatakan bahwa da’i adalah orang yang diharapkan mampu mencerdaskan ummat, bukan memprovokasi ummat yang berpotensi melahirkan kebencian, karenanya ia menekankan pentingnya melakukan dakwah dengan penuh kedamaian dan kasih sayang.
Melalui kegiatan ini, BNPT berharap mampu mendapat masukan-masukan positif dan kontribusi konstruktif dari para peserta dalam upaya penanggulangan radikalisme-terorisme, khususnya dalam bidang pencegahan