sumber : netralitas.com

BIN Sebut Keluarga Al Baghdadi Ada di Indonesia

Jakarta – Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengungkapkan fakta yang mengejutkan tentang keberadaan keluarga pimpinan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Abu Bakr al Baghdadi. Keluarga pimpinan ISIS itu ada di Indonesia, tepatnya di Solo, Jawa Tengah.

Namun, Wawan Hari Purwanto tidak menyebutkan identitas mereka. “Ya, tidak boleh kalau nama dan sebagainya. Hubungan kekeluargaan ini sangat erat. Mereka terhubung dalam satu klan yang berasal dari Yaman, Timur Tengah. Ya, mereka terafiliasi dengan yang di Yaman,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/6/2017).

Pihaknya memastikan keluarga al Baghdadi ini menolak paham terorisme ISIS. Keluarga ini menolak pemahaman terorisme ISIS yang digelorakan Baghdadi. “Ironis, mereka yang keluarga Baghdadi menolak paham terorisme, di sini masih ada yang malah terjerumus,” jelasnya.

Saat ini, pemerintah sedang melakukan pendekatan terhadap keluarga al Baghdadi tersebut. Tentu akan sangat bermanfaat dalam upaya deradikalisasi. “Kami terus melakukan komunikasi secara intens. Di samping itu juga ada upaya lain yang dilakukan pemerintah dalam memerangi terorisme,” kata Wawan Hari Purwanto.

Seperti diberitakan, Abu Bakr al Baghdadi berulang kali dikabarkan tewas dalam konflik tersebut. Namun, berulang kali pula informasi itu terbantahkan dengan adanya pesan pemimpin ISIS yang menyebar. Hingga saat ini keberadaan Baghdadi masih belum diketahui.

Di sisi lain, juga diungkapkan bahwa saat ini ada pejabat sipil dan militer yang telah menembus wilayah ISIS di Syria. Upaya menembus wilayah ISIS ini dilakukan demi menguatkan pemberantasan terhadap terorisme. Sehingga, semua yang didapatkan di sana bisa digunakan dengan maksimal di Indonesia.

Tidak hanya di Syria, pejabat tersebut juga menembus wilayah kelompok Abu Sayyaf yang terafiliasi dengan ISIS di Filipina yang sedang tumbuh dan berkembnang. “Kita harus mengapresiasi pejabat yang bertaruh nyawa demi Indonesia,” ungkapnya.

Dengan semua upaya tersebut, diharapkan penanganan terorisme di Indonesia bisa lebih baik. Paham terorisme harus bisa ditekan ke titik terendah. Untuk mewujudkan keberhasilan memerangi teroris perlu diperlukan kerja sama semua elemen masyarakat. Pemerintah melakukan pencegahan dan penegakan hukum, namun masyarakat sebenarnya juga bisa berperan.