Paris – Pemerintah Prancis merespon cepat serentetan aksi teror yang terjadi di negerinya dengan menutup 20 masjid dan mushalla yang disebut biasa digunakan untuk menyebarkan paham kekerasan atas nama agama. Pemerintah setempat menyebut saat ini terdapat sedikitnya 2.500 masjid di Prancis, namun mereka menyatakan kebanyakan dari masjid-masjid itu tidak mengajarkan kekerasan.
Dikutip dari AFP, Selasa (02/08/16), Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve saat berbicara dalam pertemuan para pemimpin lembaga Muslim di Perancis menyatakan bahwa di negerinya tidak ada tempat bagi orang-orang yang menebar kebencian.
“Tidak ada tempat di Perancis untuk mereka yang menghasut dan menebarkan kebencian di tempat shalat atau pun masjid. Juga tak ada tempat bagi mereka yang tak menghormati prinsip di negeri ini,” ungkapnya.
Penutupan masjid dan mushala itu juga dikatakannya dilakukan untuk alasan darurat, menyusul berbagai serangan teror yang telah mengoyak negeri yang dikenal dengan sebutan “Negeri Romantis” itu. Pemerintah Prancis juga masih terus melakukan penyelidikan dan pengawasan terhadap masjid dan mushalla yang ada di kawasannya, sehingga jumlah masjid dan musholla yang akan ditutup masih mungkin bertambah.