Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah/Kepala Desa Jadi Garda Terdepan Pendeteksian Ancaman Teroris

Tasikmalaya – Sebagai upaya untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan terhadap gerakan tindakan terorisme di wilayah Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Subdit Pengembangan Sistem Operasi di Direktorat Pembinaan Kemampuan pada Kedeputian II menggelar acara Pembekalan dan Sinergisitas Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah dalam Mengantisipasi Terjadinya Aksi Teroris di wilayah tersebut.

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI. R. Gautama Wiranegara mengungkapkan bahwa dipilihnya unsur dari Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah atau Kepala Desa dalam mengikuti acara ini karena keempat unsur tersebut merupakan garda terdepan dalam melakukan pendeteksian dini di wilayahnya.

“Mereka ini sebagai garda terdepan yang berada langsung di tengah-tengah masyarakat di dalam wilayahnya agar mereka dapat melakukan pengamatan yang lebih tajam ketika melihat adanya ancaman radikalisme yang mengarah kepada terorisme. Kemampuan pendeteksian itu yang harus ditingkatkan di keempat unsur itu,” Mayjen TNI. R. Gautama Wiranegara usai membuka acara tersebut di Hotel Santika Tasikmalaya, Selasa (23/02/2016) mewakili Kepala BNPT Komjen Pol Saud Usman Nasution yang berhalangan hadir.

Untuk itu menurut alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1983 ini mengatakan bahwa keempat unsur ini harus bisa disatukan dan di sinergikan. “Keempat unsur ini harus disinergikan dan tentunya disaatukan agar pendeteksian dini terhadap gerakan terorisme bisa cepat didapat agar kelompok teroris ini tidak menjadi besar,” ujarnya.

Perwira tinggi dari korps Zeni yang berpengalaman di bidang intelijen ini menjelaskan bahwa kelemahan yang terjadi dalam pendeteksian gerakan teroris di wilayah Kabupaten/Kota selama ini dikarenakan kurang bersatunya unsur-unsur tersebut.

“Saya melihat mereka semua ini belum bersatu. Masih membawa ego nama institusinya masing-masing. Masih terlihat yang (Angkatan) Darat ya Darat, yang Polisi juga Polisi. Coba kalau mereka bersatu bersama-sama mencegah secara dini. Karena ini akan menjadi salah satu soliditas. Jadi mereka harus bisa bersinergi,” ujarnya.

Untuk itu dalam kegiatan selama empat hari tersebut keempat tersebut akan dikumpulkan menjadi satu untuk tidak pulang kerumahnya masing-masing. “Mereka sengaja kami inapkan untuk tidak pulang agar mereka dapat berbaur bersama, kumpul bersama, makan bersama dan saling berdiskusi,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Sestama juga mengatakan bahwa tidak ada alasan khusus bahwa kegiatan tersebut digelar di Tasikmalaya, karena acara tersebut merupakan kegiatan rutin BNPT. “Tidak ada alasan khusus. Kebetulan saja ini kegiatan awal tahun 2016 yang rutin digelar oleh Deputi II BNPT melalui Direktorat Pembinaan Kemampuan. Sebelumnya kegiatan ini sudah pernah digelar di Bogor dan Jakarta,” ujarnya.

Selain itu Sestama juga berharap dengan digelarnya kegiatan ini masyarakat nantinya juga punya peran sewrta dalam melakukan deteksi dini terhadap kelompok-kelompok terorisme di lingkungannya. “Tentunya dengan kegiatan pembinaan ini agar seluruh komponen masyarakat dapat membantu aparat wilayah dalam penanggulangan terorisme dan peka terhadap lingkungannya,” ujarnya mengakhiri.

Seperti diketahui bahwa kegiatan ini digelar di Hotel Santika, tasikmalaya dari Selasa (23/02/2016) hingga Jumat (26/02/2016) mendatang dengan diikuti sebanyak 212 orang yang terdiri dari Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah atau Kepala Desa di wilayah Kabupaten/kota Tasikmalaya.