Gorontalo – Terletak di wilayah yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Tengah (Palu), Gorontalo memiliki potensi penyebaran radikalisme dan terorisme. Untuk itu badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memandang penting untuk melakukan pencegahan dini di wilayah ini.
Terlebih, hingga saat ini masih berlangsung operasi penangkapan kelompok teroris Santoso di Poso. Bukan tidak mungkin kelompok ini akan melarikan diri masuk wilayah Gorontalo untuk mencari tempat persembunyian. Sebagai bentuk antisipasi itu, BNPT bersiap kumpulkan para dai di Gorontalo untuk rapatkan barisan dan satukan suara lawan radikalisme-terorisme dalam dialog pencegahan yang akan dilaksanakan besok, Kamis (16/06/2016) di Aula Jamiah Syar’ah Masjid Bait Izza, Limboto, Kab. Gorontalo.
hadir dalam kegiatan ini antara lain guru besar UIN Alauuddin Makassar, Prof. Dr. Hamdan Jauhanis, MA., Syahrullah Iskandar, MA (The Nusa Institute), serat para tamu undangan lainnya. Kegiatan ini akan dibuka langsung oleh Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.HI., selaku kepala sub bidang Kewaspadaan BNPT.